BANGKALAN, koranmadura.com – Agar tak terjadi dualisme perjuangan dalam pembentukan Provinsi Madura, dua organisasi yang selama ini sama-sama getol menyuarakan pemisahan Pulau Madura dari Provinsi Jawa Timur yaitu Panitia Persiapan Provinsi Madura (P3M) dan Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Madura (P4M) akhirnya melebur menjadi satu organisasi. “Nama tetap pakai P4M,” kata Sekretaris Jenderal P4M, Jimhur Saros, Rabu (11/11).
Penyatuan dua organisasi ini terjadi pada tanggal 9 November atau sehari sebelum acara Deklarasi Provinsi Madura. Masing-masing pengurus P3M dan P4M bertemu di hotel Pulmen Surabaya, dari P3M yang hadir antara lain Ahmat Zaini dan Ali Badri. “Dari P4M semuanya hadir pengurus 4 wilayah,” ujar Jimhur.
Setelah berdiskusi panjang lebar, tutur Jimhur, kedua belah pihak sepakat untuk jadi satu organisasi. Ahmat Zaini dari P3M dipilih menjadi ketua P4M yang baru. Dasar penyatuan, lanjut Jimhur, karena visi dan misi kedua organisasi sama yaitu memperjuangkan Madura jadi provinsi mandiri. “Karena masih satu rel perjuangan, tidak baik bila jalan masing-masing,” terang dia.
Deklarasi Provinsi Madura di Gedung Rato Ebuh Kota Bangkalan kemarin adalah langkah besar pertama yang dilakukan setelah kedua organisasi bersatu. Menurut Jimhur langkah berikutnya adalah sowan politik ke empat Bupati dan DPRD se-Madura. Sowan itu bertujuan untuk menyatukan visi dan misi tentang provinsi Madura. “Kami butuh dukungan dari setiap pemerintah daerah,” kata dia.
Jimhur menambahkan langkah lainnya yang sedang dirancang adalah meminta DPR RI menggunakan hak inisiatifnya serta menyiapkan judicial review ke Mahkamah Konstitusi atas undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. “Segala upaya akan kami lakukan, termasuk lobi-lobi politik di DPR, kami yakin berhasil apalagi gubernur sudah merestui,” ungkap dia.
Terpisah, pembina LSM Lembaga Kajian Sosial Demokrasi (Leksdam) Bangkalan, Aliman Harist menilai bersatunya P3M dan P4M akan makin menguatkan perjuangan Provinsi Madura karena pengurus kedua organisasi memiliki latar belakang berbeda sehingga bisa saling menguatkan.
“P3M itu isinya tokoh masyarakat dan ulama, P4M itu aktivis dan pengusahan muda, kalau bersatu komposisinya sangat pas,” kata dia.
Menurut Aliman, terpilihnya Ahmat Zaini menjadi ketua P4M menunjukkan bahwa perjuangan P4M demi kesejahteraan rakyat madura. “Saya melihatnya muatan politisnya tidak kental, artinya dari internal P4M tujuannya bukan mau jadi gubernur,” pungkas dia.
(ALMUSTAFA/RAH)