SUMENEP, koranmadura.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Kabupaten Sumenep perlu bekerja keras untuk menagih tunggakan. Sebab, perbulan Oktober lalu, tunggakan listrik mencapai Rp 674.905.221.
Manajer PLN Rayon Sumenep Slamet menjelaskan, peta lokasi tunggakan tersebut menyebar di sejumlah kecamatan yang ada di daerah daratan dan juga di sebagian kecamatan di daerah kepulauan.
Untuk daerah daratan tunggakan terbesar setiap bulannya tersebar di tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Guluk-Guluk, Ganding, dan Talango. ”Empat kecamatan itu marupakan peta hitam. Karena tunggakan setiap bulannya bisa dikategorikan paling besar dibanding dengan sejumlah kecamatan yang lain,” katanya.
Sementara untuk di daerah kepulauan, dari jumlah pembangkit tenaga diesel (PLTD) yang disediakan oleh PLN sebanyak empat unit di empat Kecamatan/kepulauan, yakni Pulau Kangean, Sapudi (yang meliputi kecamatan Nong-gunong dan Kecamatan Gayam), Giligenting, dan Pulau Sapeken. Hanya dua pulau yang saat ini mempunyai tunggakan.
Dua pulau tersebut yakni Pulau Kangean dan Pulau Sapudi, karena tidak semua pelanggan PLN menggunkan kilometer prabayar. Sementara dua pulau yang lain tidak mempunyai tunggakan karena semua pelanggan sudah memakai prabayar.
Sedangkan jumlah tunggakan yang belum terbayar oleh pelanggan bervariasi, mulai dari satu bulan hingga ada yang sampai satu tahun. ”Untuk Pulau Kangean kemarin mempunyai tunggakan sebesar Rp 174 juta. Tapi setelah kami melakukan penagihan, kami berhasil menagih sebesar Rp 110 juta,” terangnya.
Saat ini UPJ PLN Sumenep mempunyai empat rayon, meliputi rayon Ambunten, Guluk-Guluk, Ganding, Lenteng, dan Kota Sumenep. Sementara batas jaringan untuk sektor rayon Kota batas selatan sampai di Desa Nabakor, Kecamatan Saronggi, untuk batas wilayah utara sampai di Desa Lalangon, dan paling timurnya Kecamatan Dungkek sampai di Kecamatan Talango.
Untuk itu, pihaknya akan memberikan tindakan tegas kepada pelanggan yang tak melaksanakan kewajibannya. ”Jangan menunggak, sebab pembayarannya akan menjadi berat,” tukasnya.
(JUNAIDI/MK)