SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, Suparno mengungkapkan, berdasarkan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) Tahan 2015, ditemukan sebanyak 205 ribu rumah tangga berada di bawah garis kemiskinan.
Pihaknya telah menyampaikan hasil PBDT Sumenep ke BPS RI untuk dilakukan verifikasi. Menurutnya, setelah dilakukan verifikasi oleh BPS RI dan tidak ditemukan kejanggalan, BPS RI akan menyerahkan data itu ke Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Setelah itu, TNP2K nantinya akan melakukan scoring atau diurutkan dengan metode tertentu. Hal itu untuk mengetahui siapa yang layak difasilitasi mendapat program bantuan sosial dari pemerintah.
”Hasil scoring ini nantinya disebut RTS (rumah tangga sasaran). Jumlah RTS disesuaikan dengan jenis program bantuan dan besarnya anggaran dari pemerintah. Data RTS itu akan diserahkan TNP2K ke masing-masing kepala daerah,” terangnya, Rabu (11/11).
Suparno mengatakan, data rumah tangga miskin hasil PBDT lebih valid dibanding data rumah tangga miskin hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) yang dilakukan pada tahun 2011. Sebab, data hasil PBDT sudah melalui tahapan Forum Konsultasi Publik (FKP) yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat. ”FKP itu dilaksanakan selama satu bulan oleh fasilitator,” ungkapnya.
Sementara fasilitator yang dilibatkan dalam PBDT itu sebanyak 35 fasilitator non pegawai BPS. Dalam tahap tersebut, fasilitator melakukan komunikasi dengan kepala desa, kepala dusun, hingga RT dan RW, untuk mengkroscek kembali data yang ada dalam ‘pre list’ hasil PPLS tahun 2011.
Setelah dikroscek oleh fasilitator maka rumah tangga itu diberi catatan, atau dicoret, dan juga diberi keterangan. Setelah itu maka sejumlah petugas langsung mendatangi satu persatu ke rumah warga.
Dengan sistem PBDT, pihaknya mengklaim hasil pendataaan akan lebih akurat. Sebab, pendataan dilakukan dua kali melalui fasilitator dan petugas lapangan dalam PBDT. “Itu merupakan bagian dari upaya BPS untuk mendapatkan data yang benar-benar tepat dan akurat,” tukasnya.
(JUNAIDI/MK)