
PROBOLINGGO, koranmadura.com – Keberadaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolingggo, seharusnya menjadi tempat pemasaran bagi ikan hasil tangkapan nelayan. Namun, pada kenyataannya TPI yang dikelola Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) itu, selama ini hanya dipakai sebagai tempat penimbangan.
“Ikan-ikan yang seharusnya melalui proses lelang sebelum dijual kepada para pembeli itu, ternyata sudah dipesan oleh para pengepul. Sehingga nelayan yang baru saja melaut, membawa ikan hasil tangkapan ke TPI untuk sekadar ditimbang kemudian dibeli oleh para tengkulak,”ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Budi Krisyanto, kepada wartawan, Minggu (15/11).
Menurutnya, sebagian besar para nelayan di TPI sudah terikat dengan para tengkulak. Sehingga, mau tidak mau para nelayan harus menjual langsung hasil tangkapan kepada para tengkulak.
“Di lapangan tidak ada yang nelayan yang melelang ikan dan juga tidak ada peserta lelang, TPI hanya melayani jasa timbang saja. Jadi sekarang cuma jadi tempat penimbangan saja,”tandas Budi Krisyanto.
Lebih jauh, Budi Krisyanto, mengatakan, selama ini nelayan tidak bisa menentukan harga tangkapan mereka. Para pedagang dan tengkulak ikan, mengambil hasil para nelayan dengan harga rendah kalau tidak boleh dibilang di bawah standar pasar.
Kondisi demikian inilah, membuat mereka mempermainkan harga ikan laut. Karena harga ikan hasil tangkapan nelayan, ditenukan para pedagang dan tengkulak ikan yang beroperasi dilaut pantai utara Mayangan. Sehingga TPI yang ada, hanya sebagai tempat penimbangan saja. Hal inilah yang selama ini menjadi masalah bagi nelayan.
“Kita akan melakukan evaluasi fungsi dari TPI yang tidak sesuai fungsinya dan atas keluhan dari masyarakat tersebut setidaknya DKP melakukan langkah untuk menjadikannya menjadi Tempat Pelelangan Ikan yang sebenarnya,” kata mantan Kepala Bappeda ini.
Pihaknya berharap dengan makin banyaknya pedagang yang ikut lelang akan membuka peluang harga ikan lebih tinggi. Sebab, tidak ada monopoli dari beberapa pedagang yang selama ini telah banyak diuntungkan.
”Segelintir pedagang ini, tidak akan lagi bisa memainkan harga jika sudah menggunakan mekanisme lelang terbuka. Pemkot akan memfasilitasi pedagang dari luar Kota Probolinggo jika memang ingin ikut dalam lelang terbuka di TPI. Akan kami perlakukan sama antara pedagang lokal Kota Pobolinggo maupun pedagang dari luar,”kata Budi Krisyanto.
Optimalisasi Harus Dilakukan
Salah satu kelengkapan sebuah pelabuhan perikanan pantai adalah tempat pelelangan Ikan, di mana tempat tersebut akan banyak sekali aktifias-aktifitas yang berkaitan dengan hasil perikanan tangkap. Salah satu tugas TPI adalah untuk melakukan transaksi jual beli melalui pelelangan sehingga harga ikan menjadi lebih tinggi dan stabil serta memberikan keuntungan bagi. nelayan. Oleh karenanya perlu adanya usaha-usaha untuk mengoptimalkan fungsi agar kestabilan harga tercapai.
Hal pertama yang perlu diperhatikan, lanjut Budi Krisyanto, adalah kebersihanya baik di lokasi maupun di lingkungan sekitarnya. Karena hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kualitas ikan yang dibongkar dan dilelang di tempat tersebut.
“Pihak DKP serta stakeholder lainnya perlu kerja sama guna mewujudkan TPI yang bersih agar kualitas ikan terjaga dengan baik. Dalam penanganan hasil perikanan mulai dari proses penangkapan hingga pelelangan bahkan pengolahan, masih tertinggal cukup jauh. Harusnya menitik beratkan kulitas sebagai acuan keberhasilan dibandingkan dengan kuantitas hasil perikanan tangkap,”paparnya.
(M. HISBULLAH HUDA)