
PAMEKASAN | koranmadura.com – Jelang kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016, Persepam Madura memantapkan persiapan dengan menantang tim Mitra Bangkalan dan Persekap Pasuruan beberapa waktu lalu. Meski pada laga uji coba itu laskar Sape Ngmok memanangkan pertandingan, tapi banyak catatan dari sang pelatih.
Qishil Gandrum Mini dan kawan-kawan banyak melakukan kesalahan dan miskomunikasi antar pemain, sehingga kolektivitasnya belum memuaskan. Kesalahan yang terjadi pada pasukanya saat uji coba dengan Persekap Pasuruan di Stadion Untung Suropati, Pasuruan dua hari lalu, mulai dari belakang hingga ke pamain depan.
Jaya menyebutkan, kesalahan fatal yang dilakukan pemainya itu terlatak pada miskomunikasi antara pemain, baik di lini belakang hingga depan. Sehingga bola dengan mudah direbut. Di samping itu, sebagian pemain belum labil menujukkan performanya.
Pemain gelandang juga belum mampu tampil dengan performa maksimal. Bahkan sering kehilangan bola. Akibat kesalahan itu, kata Jaya, memberikan pintu kepada lawan untuk melakukan serangan.
Begitupun, kata Jaya, lini depan masih lemah. Salah satu faktornya tidak menggunakan straiker murni. Selama ini masih mengandalkan Qishil Gandrum manjadi ujung tombak di lini depan. Namun, keputusan itu sangat berisoko besar untuk jangka panjang, sehingga pihaknya masih butuh straiker murni untuk menggantikan Sirvi Arvani yang lebih memilih hengkang.
“Persepam belum menemukan pengganti Sirvi Arvani, tapi kami punya calon straiker murni yang saat ini berlangsung mengikuti seleksi,” paparnya.
Dia menjelaskan, kesalahan yang dilakukan pasukanya itu sudah dievaluasi pasca uji coba dengan Persekap Pasuruan, dan hasil evaluasi tersebut bisa dilihat dari hasil coba dengan Persebo Bodowoso yang akan berlangsung (hari ini) di Stadion Gelora Bung Tomo (SGBT) Surabaya, Senin (25/4).
“Kami butuh straiker murni, karena kalau mengandalkan Qishil sepanjang kompetisi ICS B terlalu riskan ,” tuturnya. (RIDWAN)