SAMPANG | koranmadura.com – Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sampang tidak melakukan pembersihan sampah secara menyeluruh, tapi hanya fokus pada titik-titik tertentu di perkotaan yang menjadi wilayah penilaian Adipura. Buktinya, sejumlah titik sampah di tiga kecamatan di wilayah pantai utara (pantura) dibiarkan menumpuk. Masyarakat sekitar mengeluhkan kinerja BLH Sampang.
Kabid Kebersihan dan Persampahan BLH Sampang Akh Syarifudin menyatakan, pada persiapan penilaian Adipura hanya ruang lingkup di perkotaan saja dengan beberapa kriteria penilaian yang telah ditetapkan. Namun terkait keberadaan sampah di wilayah pantura menurutnya sudah ada petugas yang juga mengurusinya.
“Benar, Mas, sekarang ini masa-masa untuk penilaian Adipura yang hanya tinggal beberapa bulan lagi. Terkait adanya sampah di wilayah pantura itu sudah ada petugasnya dan kami selalu koordinasikan itu. Jadi semisal masih ada tumpukan sampah coba langsung hubungi koordinator petugas BLH yang ada di Ketapang,” pintanya, Minggu (24/4).
Terpisah Koordinator Petugas Persampahan Wilayah Ketapang BLH Sampang Hariyanto mengatakan, menumpuknya sampah di wilayah pantura seperti di wilayah Kecamatan Sokobanah, Ketapang, dan Banyuates dikarenakan minimnya petugas yang bekerja di area tersebut, yakni hanya 10 petugas dengan 1 armada.
Para petugas itu harus membagi jadwal pengangkutan di tiga wilayah tersebut. Tidak hanya itu, pihaknya mengaku mengalami kerusakan armada pengangkut sampah, sehingga tumpukan sampah menjadi tidak tertangani.
“Kami tetap urus keberadaan sampah, cuma kemarin armada pengakut mengalami kerusakan hingga seminggu lamanya, sehingga sampah tak tertangani. Tapi, kami tetap jadwalkan hari Minggu sore untuk Kecamatan Sokobanah. Dan hari-hari lainnya di Kecamatan Ketapang dan Banyuates,” dalihnya.
Menanggapi hal itu, warga Tamberu Umarul Faruk (28) mengatakan, pihak BLH hanya umbar janji saja. Sebab, selama ini keberadaan sampah hanya dibiarkan. Petugas kebersihan yang dikatakan oleh BLH tampak seperti siluman saja karena tidak ada upaya nyata yang dilakukannya.
“Katanya ada petugas, tapi mana, sampah di wilayah Kecamatan Sokobanah diterlantarkan, seperti tumpukan sampah yang ada di Jembatan Tamberu. BLH itu hanya omongan saja dikedepankan, buktinya sampah tidak diurusi meski numpuk berhari-hari bahkan berminggu-minggu,” tegasnya. (MUHLIS/LUM)