
Penulis : Fareed Zakaria
Penerjemah : Reni Indardini
Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta
Cetakan : 1, Desember 2015
Tebal : xvi + 336 halaman
Buku ini, tulis Fareed Zakaria, bukan predisposisi memaparkan kemerosotan Amerika, melainkan prediksi eksesif dari kebangkitan “yang lain”. Dilihat dari berbagai aspek, Amerika tetap terunggul di dunia, namun negara-negara yang dulunya jauh di belakang Amerika, kini mampu memperkecil marjin ketertinggalannya dengan cara fantastis (hlm. 60-61).
Indikator kebangkitan “yang lain” dapat dilihat dari kecepatan negara-negara yang mampu memulihkan diri pasca-resesi global 2008 dan 2009. Laju pertumbuhan tahunan India turun 5,7 persen pada 2009, tapi melonjak tajam pada tahun berikutnya menjadi 9,7 persen. Sedangkan pertumbuhan PDB Tiongkok tidak pernah lebih kecil dari angka 9 persen.
Hal itu menunjukkan bahwa tren dunia global mulai berubah. Amerika tetap unggul, tetapi keunggulan Amerika sangat potensil untuk dikejar oleh kebangkitan “yang lain”. Fareed Zakaria menyodorkan analisis menarik bahwa ketika kebangkitan “yang lain” terus menunjukkan eskalasi positif, maka secara ekonomi Amerika tidak akan sekuat sebelum abad 21. Fakta ini akan mengubah relasi ekonomi negara-negara dunia secara keseluruhan (hlm. 150).
Lihat saja, misalnya, bangunan tertinggi di dunia terletak di Dubai. Orang terkaya sedunia berasal dari Meksiko, sedang perusahaan dagang terbesar bermarkas di Tiongkok. Pesawat terbesar di dunia dirakit di Rusia dan Ukraina, penyulingan terbesar berada di India, sedang pabrik-pabrik terbesar berdiri kukuh di Tiongkok.
Hongkong kini mampu menyaingi Londong dan New York sebagai sentra keuangan, Uni Emirat Arab menyumbang investasi paling besar di dunia. Ikon-ikon khas Amerika telah berpindah ke tangan asing. Komidi putar terbesar sejagat berada di Singapura. Kasino terbesar terletak di Makau, yang pendapatannya melebihi Las Vegas. Industri film terbesar dipegang Bollywood, sementara pusat perbelanjaan terbesar terdapat di Dongguan, Tiongkok.
Fakta-fakta yang mencengangkan itu dapat membuat Amerika goyah dominasinya di masa depan mengingat cepatnya perkembangan negara-negara yang dua dekade lalu masih bermakmum penuh pada kedigdayaan Amerika.Kebangkitan “yang lain” dalam prediksi Fareed Zakaria akan mengubah eskalasi ekonomi-politik dunia. Meskipun secara militer, Amerika tetap paling perkasa sejagat raya.
Melalui buku ini, Fareed Zakaria menunjukkan kelasnya tidak saja sebagai analis geopolitik cerdas, tetapi juga meneguhkan dirinya sebagai seorang futurulog canggih yang sekurang-kurangnya setelah tiga tahun buku ini terbit dalam edisi aslinya, kebenaran omongannya boleh dipegang. [*]
Oleh: Naufil Istikhari Kr
Aktif di Lingkaran Metalogi, UIN Yogyakarta