
SUMENEP, KORAN MADURA– Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Hadi Soetarto membantah keras jika dirinya terlibat dalam konspirasi pemenangan tender proyek pembangunan RSUD Moh. Anwar Sumenep terhadap salah satu kontraktor bermasalah.
Mantan Kepala Bapppeda tersebut menyatakan bahwa tudingan Ahmad Zainullah, Ketua Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS) kalau Sekda ikut cawe-cawe dalam konspirasi tersebut tidak benar. Sebab aturan tidak memperbolehkan Sekda ikut campur dalam persoalan tender proyek pembangunan RSUD Dr Moh Anwar tersebut. Bahkan, pihaknya tidak pernah melakukan intervensi apapum dalam soal tender tersebut. Katanya, itu urusan LPSE dan Pokja.
”Saya tidak pernah ikut campur dalam soal tender tersebut. Apalagi sampai ke luar pagar, di dalam pagar saja saya tidak pernah ikut-ikutan soal itu. Terus terang, saya tidak pernah intervensi soal itu,” bantahnya saat dikonfirmasi melalui via telepon selulernya, Selasa (24/5) oleh Koran Madura.
Bahkan ketika disinggung soal PT Trisna Karya yang diprediksi sebagai pemenang tender, pria yang akrab disapa Atok itu juga mengaku tidak suka dengan sikap pihak PT Trisna Karya. Bahkan ia menilai PT tersebut tidak suka atau bahkan benci terhadap Sekda. Alasannya, ketika rapat dengannya soal pembangunan pasar Anom Baru yang belum selesai, Atok selalu memarahinya.
”Saya memang tidak suka dengan pihak PT Trisna Karya, bahkan saya marahi. Nah, soal itu, lebih baik mas konfirmasi langsung dengan LPSE saja,” pungkas Sekda Sumenep.
Seperti diberitakan oleh Koran Madura, Ketua Kaukus Mahasiswa Sumekar(KMS), Ahmad Zainullah membeberkan beberapa data terkait adanya dugaaan kuat konspirasi antara beberapa pihak tertentu untuk meloloskan salah satu kontraktor tidak profesional itu. Karena kontraktor tersebut baru selesai menjalani masa karantina di LKPP Pusat selama dua tahun terkait kasus proyek dua paket proyek di Jawa Tengah karena pekerjaannya tidak beres.
Termasuk juga, masih memiliki tanggungan kepada pihak Asuransi (ASKRINDO, red). Selain itu, PT Trisna Karya termasuk pelaksana proyek Pasar Anom Baru Sumenep, yang hingga kini pembangunannya tak kunjung selesai hingga berakibat pada nasib para pedagang.
Sekadar diketahui bahwa pelaksanaan dan pengerjaan proyek megah untuk pembangunan RSUD Moh. Anwar dianggarkan dari APBD 2016 melalui Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Sumenep itu. Anggaran dikucurkan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan optimal kepada pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh Anwar Sumenep, dengan merenovasi bangunan gedung Intensive Care Unit (ICU), dan dianggarkan melalui APBD Sumenep sekitar Rp 16 Miliar. (SOE)