JAKARTA | koranmadura.com – Komisi III DPR mengundang Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk meminta masukan terkait rekam jejak calon Kapolri Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Tito Karnavian Selasa (21/6).
Dalam Rapat Kerja (Raker) yang berlangsung singkat ini, tak ada satu pun komentar negatif untuk Tito, baik dari tiga lembaga maupun dari anggota dewan. Suasana pun cenderung cair dan tak jarang diselingi tawa. Mayorotas Komisi III pun memberi pujian terhadap sosok Mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Kepala PPATK, Muhammad Yusuf dalam kesempatan tersebut memaparkan hasil penelusuran PPATK terhadap rekening bank milik Tito.
Dari hasil PPATK, tak ada permasalahan yang ditemukan. Hal sama terjadi saat PPATK menelusuri rekening milik istri dan anak Tito. “Kami tegaskan tidak kami temukan sesuatu yang tidak wajar,” kata Yusuf.
Ketua KPK Agus Rahardjo juga memaparkan data yang dimiliki KPK. Pertama, bersumber dari pengaduan masyarakat dan kedua daei Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Tito.
Selama menjadi penyelenggara negara, Agus mengatakan KPK tak pernah menerima laporan terhadap Tito. KPK juga tak menemukan masalah terkait LHKPN Tito. Tito disebut telah melaporkan LHKPN sebanyak dua kali, yaitu pada November 2014 dan Maret 2016. “Pada waktu itu kami teliti tidak ada yang aneh dalam dua sumber laporan itu,” ujar Agus.
Sementara itu, Ketua Kompolnas Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dari berbagai macam sumber yang diterimanya serta pengalaman bekerja sama secara dekat, Tito dinilai sebagai sosok yang profesional dan mendapatkan apresiasi tak hanya dari dalam negeri namun juga luar negeri.
Kompolnas, lanjut Luhut, juga melakukan evaluasi mendalam terhadap beberapa nama yang terpilih menjadi calon Kapolri.
Ia menyampaikan bahwa dari senior-senior Tito di Kepolisian maupun rekan-rekan Luhut di Kompolnas tak menemukan ada catatan negatif dari Tito. “Kami tidak melihat ada catatan-catatan yang perlu diperbincangkan dari profesionalitas seorang Tito,” ucap Luhut.
Aklamasi
Komisi III DPR RI siap melakukan proses uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa memperkirakan hampir seluruh fraksi partai dalam parlemen akan memilih secara aklamasi calon Kapolri ini. “Dari komentar sejumlah partai aklamasi (pilih Tito),” kata Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/6).
Namun, aklamasi tidak akan terjadi jika ada perubahan dari pemimpin partai dalam melihat sosok Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme tersebut.
Desmond mengaku Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto tidak mempermasalahkan pencalonan Tito Karnavian sebagai Kapolri. Gerindra tidak akan menghalangi kemajuan karir seseorang. “Kami tidak menghalangi karir seseorang, kami hanya akan bertanya tentang persoalan apa yang dikerjakan dia untuk kepentingan dan berikan rasa aman untuk masyarakat,” jelasnya.
Menurut Desmond, perhatian kepada masyarakat sangat penting untuk dipaparkan oleh Kapolri yang baru. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan krisis ekonomi, politik dan kekuasaan yang sedang diperhatikan oleh Komisi hukum tersebut.
Meski masih terbilang muda untuk calon Kapolri, namun pihaknya meyakini Tito dapat menjalankan tugasnya dengan baik. “Untuk Kamis yang akan dilakukan fit and proper di Komisi III, kami menilai mudah-mudahan ini pilihan yang terbaik,” kata anggota Komisi III dari Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring. (GAM/ABD/ANT)