JAKARTA-PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I akan menerbitkan obligasi melalui skema Penawaran Umum Obligasi I Angkasa Pura I dan Sukuk Ijarah l Angkasa Pura I Tahun 2016, dengan total nilai obligasi yang ditawarkan sebesar Rp 3 triliun. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk mengembangkan lima bandara yakni Bandara Baru Yogyakarta, Bandara Ahmad Yani, Bandara Syamsudin Noor, Bandara Juanda dan Bandara Sultan Hasanuddin.
Untuk penawaran obligasi tahap l Angkasa Pura I Tahun 2016, perusahaan menargetkan dapat menghimpun dana sebanyakbanyaknya sebanyak Rp 2,5 triliun. Selain itu, Penawaran Umum Sukuk Ijarah l Angkasa Pura I tahun 2016 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp 500 miliar. “Baik obligasi maupun sukuk ijarah, masing-masing diterbitkan dalam tiga seri bertenor lima tahun, tujuh tahun dan sepuluh tahun,” kata Direktur Utama Angkasa Pura I, di Jakarta, Senin (17/10)
Adapun untuk obligasi Seri A bertenor lima tahun memiliki kupon berkisar 7,45-8,2 persen, Seri B tenor tujuh tahun berkupon 7,95-8,7 persen dan Seri C tenor sepuluh tahun memiliki kupon sekitar 8,1-8,85 persen.
Sedangkan, untuk sukuk ijarah Seri A bertenor lima tahun memiliki tingkat bagi hasil berkisar 7,95-8,7 persen, Seri B tenor tujuh tahun dengan indikasi bagi hasil 8,1-8,85 persen dan Seri C tenor sepuluh tahun memiliki tingkat bagi hasil sekitar 8,1-8,85 persen.
“Kupon obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing kupon obligasi,” ujar Wimbo..
Obligasi dan sukuk ijarah Angkasa Pura I tersebut mendapatkan peringkat idAAA dan idAAAsy dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Adapun selaku penjamin pelaksana emisi adalah PT Bahana Securities, PT BCA Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas.
Dia mengungkapkan, sebesar 75 persen dana penerbitan obligasi dan sukuk akan digunakan untuk pengembangan lima bandar udara, yakni Bandara Baru Yogyakarta, Bandara Ahmad Yani, Bandara Syamsudin Noor, Bandara Juanda dan Bandara Sultan Hasanuddin.
“Sementara untuk sisanya sebesar 25 persen akan digunakan sebagai dana investasi rutin,” ucapnya sembari menyebutkan bahwa investasi itu terkait penggantian peralatan untuk keamanan dan kenyamanan konsumen, serta peningkatan revenue seperti pembangunan lokasi parkir.
Dia mengatakan, dukungan kuat dari pemerintah terhadap Angkasa Pura I tercermin dari kepemilikan pemerintah di perseroan yang dipertahankan sebesar 100 persen. Serta, suntikan modal berupa penyertaan aset dalam lima tahun terakhir.