SUMENEP, koranmadura.com– Meskipun kinerja petugas Kepolisian Resor Sumenep, Jawa Timur, terus dipacu untuk mengungkap tindak pidana kriminal di wilayah hukumnya, namun masih banyak kasus kriminilitas belum terpecahkan.
Beberapa kasus pembunuhan masih menjadi misteri karena prosesnya berada di jalan buntu, sehingga tidak bisa dijangkau oleh penegak hukum dan orang-orang yang mencari keadilan.
”Kasus pembunuhan sangat sulit terungkap, karena keterbatasan saksi,” kata Kasubag Humas Polres Sumenep, Ajun Komisaris Polisi Hasanuddin, Sabtu, 5 November 2016.
Berdasarkan catatan kepolisian, di tahun 2016 sedikitnya ada lima kasus dugaan pembunuhan. Pertaman dugaan pembunuhan atas nama Anwar, (36), warga Dusun Logi Kantang, Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, yang ditemukan tewas dalam keadaan telanjang di pinggir pantai Desa Cabbiya Kecamatan Talango, Selasa, 15 Maret 2016.
Kemudian, menimpa korban atas nama Herman (41), warga Desa Jambu Air, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ditemukan tewas mengenaskan di Dusun Sabe Saebus, Desa Tarebung, Gayam atau sebelah SDN Tarebung, pada 8 Juni 2016.
Setelah itu Debag alias Pak Sira (80), warga Dusun Platokan, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Senin, 25 Juli 2016. Debeg ditemukan tewas mengenaskan ditengah kebun cabe yang berada di sebelah timur rumah korban sekitar 150 meter.
Kasus serupan juga dialami Burahman, warga Dusun Beringin Tengah, Kecamatan Dasuk. Pria brumur 50 tahun itu ditemukan tewas penuh luka bacok di bagian tubuhnya, Rabu malam, 31 September 2016.
Terbaru kasus dugaan pembunuhan yang menimpa Titin Khalida (18), warga Dusun Perigi Timur, Desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding. Siswa madrasah aliyah setingkat SMA di Kecamatan Ganding, itu ditemukan tewas di hutan jati, Dusun Lebak, Desa Sergang, Kecamatan Batuputih, Minggu, 30 Oktober 2016.
Pelaku dugaan pembunuhan Titin itu diduga telah melarikan diri ke luar kota, sehingga keberadaannya sulit terendus petugas. Namun, petugas saat ini terus melakukan penyelidikan guna mengungkapnya.
Menurut Hasan, lima kasus pembunuhan itu masih dalam penyelidikan petugas. Belum terungkapnya motif dan pelaku, bukan berarti polisi tidak bekerja. Namun, bukti untuk menangkap pelaku belum cukup kuat, meskipun telah melakukan pemeriksaan kepada beberapa saksi.
”Petugas sudah berupaya untuk mengungkap pelaku, tapi sampai saat ini belum ada yang terungkap, karena belum ada pengakuan dari saksi yang mengarah kepada pelaku,” jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta masyarakat juga membatu menginformasikan, jika mengetahui dan mencurigai pelakunya, segera hubungi petugas. ”Tapi, tetap tidak boleh main tuduh. Artinya, sebatas informasi saja. Tujuannya agar cepat terungkap,” himbaunya. (JUNAIDI/MK)
