BANGKALAN, koranmadura.com – Pelatih Gresik United, Edward Jong mengakui menerapkan taktik bertahan kala bertanding menghadapi Madura United di kandangnya sendiri Stadion Gelora Bangkalan, Jumat petang, 4 November 2015. Dia memasang lima bek sekaligus di lini pertahanan. “Target kami bukan menang, tapi supaya gak banyak kebobolan oleh Madura,” kata dia seusai pertandingan.
Meski tak menargetkan menang, Edward Jong menampik dirinya pesimistis. Sebaliknya, bagi dia target tersebut sangat realistis karena komposisi pemainnya jauh di bawah level tim asuhan Gomes De Oliviera.
“Saat kami menekan pemain Madura, mereka bisa keluar dari tekanan dan balik menyerang. Tapi ketika pemain ditekan, mereka kebingungan dan kemudian salah mengumpan, ini soal kwalitas pemain,” ujar dia.
Berhasilkanh taktik itu? Menurut Edward taktik pasang lima bek berhasil. Di babak pertama, Madura hanya mampu mencetak satu gol yang diciptakan Slamet Nur Cahyo. Di babak kedua, lanjut Edward, formasi kembali diubah ke formasi kesukaannya 4-3-2-1. Hasilnya, Madura United berhasil memasukkan tiga gol tambahan. “Bayangkan kalau di babak pertama saya tidak pasang lima bek,” ujar dia.
Soal absennya striker andalan Gresik United Patrick, Jong mengakui hanya berpengaruh pada kurangnya daya serang tim. “Tapi kami kebobolan empat dan hanya balas satu, yang bermasalah di lini belakang, kami kalah kwalitas,” kata dia.
Sementara itu, dalam pertandingan kemarin, Pelatih Madura United Gomes De Oliviera melakukan rotasi di lini sayap dan penyerangan. Absennya Bayu Gatra, Engelbed Sani dan Erick Weeks, memberi kesempatan bayu Rosi Noprihanis dan Elthon Maran bermain sebagai line up. Gomes juga membuat keputusan tak biasa, mencadangkan Striket Pablo Aracil dan menempatkan Patrick Wanggai sebagai penyerang utama. “Peforma Pablo sedang menurun, dia sulit cetak dalam beberapa pertandingan, istirahat mungkin baik untuk dia,” kata Gomes.
Keputusan Gomes tepat, meski memainkan banyak pemain pelapis, permainan Madura United kembali impresif. Patrick Wanggai selalu mencetak gol tiap kali dimainkan termasuk ke gawang Gresik United. “Ini bukti, pemain inti dan cadangan kami kwalitasnya setara,” ujar dia.
Empat Gol Madura dicetak Slamet Nurcahyo, Patrick Wanggai, Fabiano Baltrame dan Elthon Maran. Sementara satu gol balasan Gresik United dicetak Hendri Satriadi. Dengan kemenangan ini, Madura United kembali ke puncak ISC dengan 52 poin, sementara Gresik United tetap di peringkat 15. (ALMUSTAFA/MK)
