SUMENEP, koranmadura.com – Struktur baru Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) yang terbentuk Jumat siang, 25 November 2016, menuai tanggapan miring dari berbagai pihak. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa struktur baru tersebut sangat “berwajah” Bupati.
Baca: Inilah Struktur Baru Dewan Pendidikan Sumenep
Bupati Sumenep KH. A Busyro Karim dinilai memilih anggota DPKS bukan berdasarkan kompetensi orang ya ng dipilih. Salah satunya, karena Busyro membuang calon yang sudah berpendidikan S-3 dan justru memilih calon yang hanya lulusan S-1.
Baca: Penetapan DPKS Sumenep Jauh dari Harapan
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Abrari mengaku mendengar keluhan dari berbagai pihak terkait komposisi struktur baru DPKS tersebut. Menurutnya, ia tidak bisa membantah atau membenarkan penilaian dan kritik masyarakat atas kebijakan Bupati tersebut.
“Bahwa ada banyak yang mengatakan struktur baru DPKS ini Busyro Mainded, kita tidak bisa membantah. Setiap orang tentu memiliki penilaian sendiri sesuai data yang ia ketahui tentang orang-orang baru di DPKS itu,” ujarnya.
Namun demikian, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak terburu-buru menganggap orang yang dipilih Bupati untuk berada di DPKS itu hanya dipilih karena kedekatannya dengan Bupati. “Kita tunggu saja, kita lihat kinerjanya dan apa sumbangsihanya nanti terhadap perbaikan pendidikan di Sumenep,” pintanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 26 pendaftar lulus administrasi tim seleksi Dinas Pendidikan Sumenep untuk menjadi calon anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep. Selanjutnya hasil kerja tim seleksi tersebut diserahkan kepada Bupati untuk dipilih. Dan Bupati kemudian menetapkan 11 orang untuk dilantik menjadi anggota Dewan Pendidikan Sumenep.
(BETH/MK)
