SUMENEP, koranmadura.com – Sejak akhir tahun 2016 hingga awal tahun 2017 traffic light di perempatan jalan HP Kusuma Desa Pamolokan, dan simpang tiga jalan Agus Salim Desa Bangkal, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dibiarkan mati. Akibatnya, arus kendaraan menjadi semrawut.
Pantauan koranmadura.com, Jum’at 6 Januari 2017 sekitar pukul 16.30 WIB, puluhan pengendara saat melintasi jalan protokol tidak beraturan. Mereka berusaha saling mendahului satu sama lain.
Tidak hanya itu, sejumlah pengendara meilintasi perempatan tanpa memperhatikan keselamatan dengan menengok kanan kiri jalan. “Traffic light di dua titik itu sudah lama mati. Sampai saat ini belum dilakukan perbaikan,” kata salah satu pengendara roda empat, Ahmadi, Jum’at 6 Januari 2017.
Menurutnya, kondisi tersebut sangat membahayakan keselamatan pengendara. Apalagi tidak ada satu pun petugas yang mengatur di simpang empat itu, kondisi itu menjadi penyebab kesemrawutan kendaraan yang berlalu lalang. “Mestinya pemerintah tanggap soal itu, karena lokasinya berasa di pusat kota,” jelasnya.
Salah satu warga Desa Pamolokan, Mukhlis mengatakan, tidak berfungsinya lampu traffic light itu sejak ada pekerjaan perbaikan drainase. “Akahir tahun 2016 di sana ada perbaikan saluran air. Saat itu lampu traffic light mati, mungkin ada kabel yang putus,” katanya.
Tidak hanya itu, akibat perbaikan juga mengakibatkan badan jalan tidak tertata rapi. Karena jalan tersebut tidak diperbaiki sebagaimana mestinya. “Memang ada pengaspalan setelah perbaikan, tapi tidak rata sehingga mengganggu kenyaman pengendara. Bahkan, bisa berpotensi menjadi penyebab terjadinya kecelakaan,” tegasnya. (JUNAIDI/BETH)
