PAMEKASAN, Koranmadura.com – Anak-anak di RT 3/RW 3 Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota, Pamekasan, yang terdampak bajir, pada Selasa (3Januari) lalu memilih tidak sekokah lantaran tidak mempunyai perlengkapan sekolah.
Sebab, banjir yang terjadi saat itu menggenangi rumah mereka, membuat seragam sekolah dan buku-buku pelajaran tidak lagi bisa digunakan.
Salah seorang warga Kelurahan Gladak, Hartatik, mengatakan kebanyakan anak-anak di sekitar rumahnya tidak mau ke sekolah karena tidak mempunyai segaram dan sepatu yang layak untuk dipakai.
“Sebenarnya bisa ke sekokah tanpa seragam, karena kami yakin pihak sekolah pasti mengerti kondisi kami disink. Tapi, anak-anak malu kalau berpenampilan berbeda dari siswa lainnya. Jadinya, tidak ke sekolah,” kata salah seorang ibu rumah tangga ini.
Hal sedana juga disampaikan Nurul, salah seorang siswa Sekolah Dasar. Ia tidak masuk sekolah karena buku-buku pelajaran yang terendam banjir belum kering. Selain itu, sepatu yang biasa dipakai ke sekokah hilang terbawa air saat banjir.
“Saya sudah tiga hari tidak sekolah, karena tidak pubya perlengkapannya, seragam, sepatu, dan buku-buku tidak kayak dipakai ke sekolah. Ini saya masih menjumur buku-buku yang basah karena terendam air,” katanya.
Pantauan Koranmadura.com, Jumat (6 Januari 2017) pagi, anak-anak di permukiman itu terlihat memilih menjemur buku-buku mereka dari pada pergi ke sekolah. (ALI SYAHRONI)
