SUMENEP, koranmadura.com – Selain berisi aneka mainan anak-anak dan buku yang tak sesuai dengan keyakinan msyarakat Sumenep pada umumnya, bingkisan yang dibagi-bagikan sebagai hadiah kepada siswa di sejumlah SDN di lingkungan Kabupaten paling timur Pulau Madura ini juga diduga berisi makanan yang dapat berbahaya.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Gerakan Umat Islam Sumenep (Guis), KH. Jurjiz Muzammil, usai melakukan sweeping hotel yang menjadi tempat menginap pihak Yayasan Sejahtera Bangsa Mulia (YSBM), selaku pemberi bingkisan.
Kiai Jurjiz mengungkapkan dalam bingkisan itu terdapat makanan diduga berbahaya. “Ada yang sudah sakit orangnya. Dan bagi yang belum memakan, agar tidak memakan. Karena itu berbahaya,” tegasnya.
Namun Kiai Jurjiz tidak memastikan, apakah makanan berbahaya di dalam bingkisan tersebut karena kadaluwarsa atau memang mengandung racun. “Makanya, saya minta agar yang sakit itu divisum,” tambahnya.
Ketua Yayasan Sejahtera Bangsa Mulia, Budi Dwii Saputra mengatakan di dalam bingkisan tersebut memang ada makanan berupa permen, termasuk pasta gigi. “Kemaren saya juga melihat ada permen yang sudah ini,” katanya saat dikonfirmasi terkait adanya isi bingkisan yang sudah kadaluwarsa.
Dia menjelaskan barang-barang yang diberikan tersebut berasal dari “donatur” di luar negeri. “Sehingga bisa jadi mereka memberikan pasta gigi atau mungkin permen. Dalam perjalanan sampai di sini, karena terlalu lama, akhirnya bisa jadi kadaluwarsa,” tambah Budi.
Namun sebelum dibagikan, Budi mengaku telah menyiapkan tempat agar jika ada siswa yang tidak berkenan menerima pemberian tersebut dibuang atau dikembalikan.
Menurutnya, total bingkisan ialah 2000. Dengan perincian, sebanyak 1000 kota telah diberikan, dan sisanya rencananya masih akan diberikan hari ini. Namun karena menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, pihaknya memilih untuk tidak menyalurkan kembali dan menarik bingkisan yang telah disalurkan. (FATHOL ALIF/RAH)
