SAMPANG – Maraknya para remaja melakukan perbuatan mesum di ruas jalan Desa Madegan menuju Aeng Sareh semakin meresahkan warga setempat karena sampai sekarang masih belum ada tindakan keamanan dan penerangan lampu dari pemerintah.
Warga tidak bisa berbuat apa-apa karena khawatir mendapatkan perlawanan dari remaja ketika melakukan tindakan kepada sejumlah remaja yang sering nongkrong di tempat tersebut.
Warga hanya bisa melakukan kebersihan jalan yang sering terhalang oleh tumbuh-tumbuhan yang semakin tinggi. Tetumbuhan itu sering dijadikan tempat persembunyian para remaja ketika malam hari. Minimnya penerangan lampu juga sangat menguntungkan para remaja nakal tersebut. Bahkan ketika ada warga mendatangi remaja yang sedang memadu kasih itu, mereka sering mengelak dan mengatakan tidak berbuat apa-apa.
Salah satu pemuda, Ach Heriyanto mengatakan kalau tempat tersebut tidak dijaga oleh keamanan, maka akan semakin dimanfaatkan oleh para remaja untuk melakukan perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan.
Menurut Heriyanto, pemuda Madegan tidak mau mengambil resiko akibat menegur para remaja nakal itu. Sebab bila pemuda Madegan menegur mereka, maka akan terjadi perkelahian antara pemuda Madegan dengan para remaja yang sering datang dan melakukan perbuatan mesum di tempat tersebut.
“Kami sudah melakukan tindakan dan mengimbau kepada para remaja yang sering duduk di tempat tersebut, namun mereka masih tetap tidak mau pindah, alasannya hanya duduk saja. Sedangkan kita ketika melintasi jalan tersebut kita sering memergoki adanya beberapa remaja yang sering ciuman dengan pasangannya. Ketika ada orang lewat, mereka hanya berhenti sebentar untuk mengelabui orang yang lewat saja,” ucapnya kepada Koran Madura, Minggu (12/5).
Menurut Heri kalau hari-hari biasa mungkin yang berada di tempat tersebut bisa dihitung dengan jari, tapi ketika malam Minggu selisih jaraknya sekitar lima meter sudah ditempati oleh para remaja. Ini harus ada pengamanan oleh petugas keamanan dan ketegasan pemkab setempat, apabila tidak, maka kenakalan remaja tersebut akan merusak citra baik kabupaten Sampang.
Hal senada juga diungkapkan oleh Imam (53). Selaku RT (rukun tangga), dia mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena sebelumnya sudah melakukan tindakan bersama warga untuk mengusir para remaja yang sering nongkrong di area jalan Madegan dan Aeng Sareh, bahkan warga sudah mengupayakan memberi lampu penerangan, namun itu tidak bertahan lama karena lampu yang sudah disediakan banyak yang mati dan diketepel oleh mereka.
“Saya bersama warga sudah mengusir para remaja yang sering nongkrong di jalan, karena saya selaku RT sering menerima laporan dari warga kalau remaja yang sering nongkrong di sana banyak yang berbuat mesum. Namun, mau gimana lagi, ketika sudah diusir, mereka kembali lagi,” ucapnya.
Imam berharap, satu-satunya langkah yang bisa diharapkan untuk menghindari tindakan para remaja berbuat mesum ini harus ada tindakan dari Satpol PP.
“Untuk sementara saya sengaja diam karena ini untuk menimalisir masalah. Takut terjadi korban, jadi lebih baik ini ditangani oleh pihak yang mempunyai wewenang saja (pemerintah),” tandasnya. (jun/msa/rah)