SUMENEP – Anggota DPR RI MH Said Abdullah mengatakan, Madura masih belum memenuhi syarat dan layak berdiri sendiri menjadi sebuah provinsi. “Tidak bisa hanya berpedoman pada potensi migas, garam dan potensi alam lainnya, ada yang lebih ,” tuturnya, Senin (17/2).
Kembali menguatnya isu Madura layak jadi provinsi hanya ambisi perseorangan saja. “Saya menaruh curiga, pasti ada yang bermain di balik isu ini, karena kalau hanya kepentingan perseorangan, dipastikan, yang akan menikmati adalah pihak tertentu saja,” jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menangkap ada nuansa politik yang lebih diutamakan dan bukan menyangkut hajat hidup masyarakat Madura. “Saya tengarai kuat, adanya ambisi seseorang dan kelompok tertentu dibalik usulan berdirinya Provinsi Madura. Kalau hal ini tiba-tiba disodokkan begitu saja, dan tidak dibuka wacana melalui Musyawarah Masyarakat Madura, akan menimbulkan problematik sosial yang dahsyat,” tegas Said.
Apalagi, sejauh ini masih belum ada penelitian akurat Madura itu layak menjadi provinsi. “Semuanya hanya berdasarkan pada asumsi dan asumsi, bukan penelitian secara akurat. Jangan hanya melihat Madura dari kesatuan geografis sebuah pulau, tetapi lihatnya kondisi Madura secara keseluruhan,” tuturnya.
Diakui oleh Said bahwa wacana Provinsi Madara sudah lama dicetuskan kaum elite pemimpin. Namun mereka belum memikirkan lebih jauh kebutuhan dari berbagai aspek. “Karena kalau jadi provinsi tanpa peningkatan SDM, itu namanya bermimpi di siang bolong,” tegasnya kepada wartawan.