
PROBOLINGGO – Petani tembakau di wilayah Kabupaten Probolinggo, saat ini sudah mulai melakukan proses penanaman. Penanaman tembakau di bulan ini merupakan musim tanam tembakau yang tergolong masuk tahap pertama. Karena dinilai sudah mulai memasuki musim hujan tahap akhir.
“Kalau tidak segera melakukan penanaman, maka harga jual tembakau nantinya dikhawatirkan tidak mahal,” terang, Hosin (45) salah satu petani tembakau asal Desa Alas Sumur Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo, kepada wartawan, Minggu (10/5).
Menurutnya, tembakau yang mulai ditanam memang bibit yang sudah berusia lebih dari satu bulan. Karena bibit tembakau yang ditanam dengan usia yang tidak cukup tua, maka dikawatirkan akan sedikit mengalami kendalam kematian.
”Kalau tidak begitu cukup umur petani tidak menanamnya karena rawan mati akibat akarnya masih belum cukup kuat,”tandas Hosin.
Petani mulai melakukan penanaman dibulan ini, kata Hosin, disebabkan hujan diperkirakan sudah mulai berkurang. Jika hujan sering turun, maka akan merusak benih tembakau yang ditanamnya.“Kebanyakan air hujan, maka akar tembakau menagalami kebusukan akar,” katanya.
.
Menanggapi hal itu, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mudakkir, mengatakan untuk saat ini petani ada yang sudah melakukan penanaman bibit tembakau. Karena dinilai hujan sudah mulai akan berakhir.Sedangkan kondisi bibit sudah cukup umur maka petani akan melakukan penanam.
“Diimbangi dengan biaya penggarapan lahan selesai maka petani tinggal melakukan penanaman saja,” jelas.
Untuk penanaman tembakau di wilayah Kabupaten Probolinggo, lanjut dia, penanaman dilakukan tidak serentak. Biasanya di wilayah Kecamatan Kotaanyar diawali pada awal Mei ini. Kemungkinan saat ini sudah ada yang sudah memulai, dan setelah itu baru akan diikuti oleh petani tembakau di Kecamatan Krejengan,Pakuniran, Besuk, Paiton, Kraksaan dan Gading.
“Tren menanam tembakau biasanya berlangsung hingga pertengahan Juni mendatang. Jadi disetiap daerah yang merupakan penghasil tembakau penanamanya tidak bersamaan,”lanjut Muddakir.
Jika hujan tetap sering turun, imbuh Muddakir, maka sangat mungkin para petani akan mengundurkan masa tanamnya. “Jangankan tanam, pembibitan pun juga bisa diundur. Kami cuma berharap supaya hujan segera reda,”imbuhnya.
Pihaknya menyebut, untuk wilayah Kabupaten Probolinggo terdapat 7 kecamatan sentra tembakau. Semuanya berada di wilayah timur meliputi Kecamatan Paiton, Kotaanyar, Pakuniran, Besuk, Gading, Krejengan dan Kraksaan. Selain itu ada juga petani asal Kecamatan Pajarakan dan Maron yang tertarik menanam tembakau.
“ Untuk jenis tanaman tembakau yang tulen yang dpilih petani, yakni jenis tembakau Paiton VO,” papar Muddakir.
(MAHFUD HIDAYATULLAH)