
Penulis : Dr. Purwadi, M. Hum.
Cetakan : I, April 2015
Penerbit : Araska
Tebal : 296 Halaman
ISBN : 978-602-300-135-4
Buku karya Dr. Purwadi, M. Hum. ini adalah sebuah pintu masuk mengenang dan meramu ingatan kita kembali akan sejarah Islam Nusantara
Sunan Bonang dipercaya oleh masyarakat Jawa sebagai Guru Besar Para Wali di Tanah Jawa. Dalam sejarah Wali Songo, Sunan Bonang menempati posisi utama, karena ia pernah menjadi guru agung Sunan Kalijaga dan Syekh Siti Jenar. Keduanya adalah tokoh wali yang fenomenal sekaligus kontroversial.
Metode pengajaran Sunan Bonang dalam menyebarkan agama Islam sungguh kreatif, akomodatif, dan aplikatif. Baik jajaran eksekutif Keraton Demak maupun kalangan masyarakat Jawa pada umumnya dapat menerima ajaran-ajaran Sunan Bonang. Kepentingan negara dan rakyat mendapat perhatian yang proporsional, sehingga pelbagai ketegangan dapat diademkan.
Misalkan dalam pengajaran spiritual; Sunan Bonang mendedahkan pakem pengertian, bahwa pendidikan spiritual dan budi pekerti menerangkan apa yang seharusnya dan sebaiknya dilakukan oleh manusia terhadap manusia yang lain. Syariat adalah tahap yang paling ideal, yaitu manusia harus menghormati dan hidup sesuai dengan rukun agama menjalankan kewajiban dengan benar-benar, menghargai dan menghormati orang tua, guru, pemimpin dan raja, mematuhi aturan sosial, dan menjaga keselarasannya, serta mengakui tatanan kosmis. Manusia sadar bahwa Tuhan ada. (hal. 186)
Sunan Bonang juga terkenal dengan ilmu kebatinannya yang dalam. Ia mengembangkan ilmu (dzikir) yang berasal dari Rasulullah SAW, kemudian beliau kombinasikan dengan keseimbangan pernapasan yang disebut dengan rahasia Alif-Lam-Mim, yang artinya hanya Allah SWT yang tahu. Sunan Bonang juga menciptakan gerakan-gerakan fisik atau jurus yang beliau ambil dari seni bentuk huruf hijaiyah yang berjumlah 28 huruf dimulai dari huruf alif dan diakhiri huruf ya’. Ia menciptakan gerakan-gerakan fisik dari nama dan simbol huruf hijaiyah adalah dengan tujuan yang sangat mendalam dengan makna, secara awam saya artikan yaitu mengajak murid-muridnya untuk menghafal huruf-huruf hijaiyyah dan nantinya setelah mencapai tingkatnya diharuskan bisa baca dan memahami Al-Qur’an (hal. 205).
Maka dengan kemahaluasan ilmu pengetahuan Sunan Bonang, serta banyak melahirkan murid yang luar biasa. Maka, tak ayal kalau beliau mendapat cap guru besar dari pulau Jawa. Yang telah meniti jalan kemistikan dan jalan kemakrifatan demi tegaknya ukhuwah islamiyah di pulau Jawa dan Nusantara.
Buku setebal 296 halaman karya Dr. Purwadi, M. Hum. Ini adalah sebuah pintu masuk mengenang dan meramu ingatan kita kembali akan sejarah Islam Nusantara, hiruk pikuk perjuangan para waliyullah, dan kearifan guru besar agama Islam (Sunan Bonang) wabil khusus.
Buku sederhana yang kaya makna ini, sangat cocok untuk semua kalangan; mulai dari para pakar, pengamat, ilmuan, agamawan, budayawan, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya perlu sekali membaca buku yang bermanfaat ini. Maka selamat membaca!
Oleh: Khairul Mufid Jr
Peneliti di Majors Internasional Relations of UMY Yogyakarta. Dan bergiat di Lesehan Sastra Kutub Yogyakarta (LSKY).