BANGKALAN, koranmadura.com – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bangkalan mulai kecewa terhadap pemerintah Kabupaten Bangkalan karena pemkab setempat tidak pernah menggelar peringatan sumpah pemuda selama dua tahun terakhir. Padahal setiap tahun kegiatan sumpah pemuda selalu dianggarkan melalui APBD.
Mereka melakukan aksi peringatan hari Sumpah Pemuda di halaman pemkab Bangkalan untuk menggugat pemerintah setempat. “Kami menggugat Pemkab Bangkalan untuk menggelar peringatan hari sumpah pemuda. Karena hampir dua tahun sudah Pemkab Bangkalan tidak lagi memperingati hari Sumpah Pemuda,” ujar korlap aksi PMII Cabang Bangkalan, Hasanuddin, Rabu (28/10).
Tidak hanya itu, mahasiswa juga mensinyalir banyak aparat PNS di Bangkalan yang tidak hafal sumpah pemuda. Hal itu mencoreng nilai-nilai berkenegaraan. Mereka ada karena perjuangan pemuda. Mahasiswa pun menuntut agar nilai-nilai kebangsaan bisa ditanamkan kepada aparatur negara.
Saat dikonfirmasi di tempat terpisah, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Pariwisata (Disporabudpar) Aminah Rachmawati mengaku belum bisa memastikan jadwal kegiatan yang bakal dilaksanakan. Ada kegiatan dalam sumpah pemuda yang dilakukan tiap tahun, misalnya kegiatan dalam bentuk sosialisasi kepemudaan. Namun, kegiatan itu tidak bisa dilaksanakan bersamaan dengan peringatan sumpah pemuda yang jatuh tanggal 28 Oktober karena ada kegiatan yang bersamaan.
“Dalam secepatnya kita akan melaksanakan kegiatan peringatan Sumpah Pemuda,” ucapnya.
Anehnya, kegiatan yang sudah dianggarkan dalam APBD tersebut diakui akan dilaksanakan berbarengan dengan serangkaian peringatan hari jadi pemerintah Bangkalan. Namun jadwal kegiatan tersebut tidak disusun secara pasti. Hal itu menunjukkan kinerja pemkab tidak terstruktur.
(MOH RIDWAN/RAH)