SAMPANG | koranmadura.com – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang membuat sirkuit semi permanen agar bisa kembali menggelar balap motor sampai saat ini belum ada kepastian. Pemerintah masih mencari lahan.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sampang Syarifudin mengatakan, rencana tersebut sudah disetujui oleh Bupati Sampang A Fannan Hasib. Hanya saja, pihaknya bersama Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Sampang sampai saat ini masih mencari lokasi atau lahan yang cocok untuk pembangunan sirkuit tersebut.
“Kami sudah turun ke lapangan untuk mencari lahan, kemarin ada di Desa Aeng Sareh, Kecamatan Kota, tapi lahannya tidak cukup dan ada juga di Desa Gulbung, Kecamatan Pangarengan, tapi harganya terlalu tinggi. Jadi sementara ini kami masih mencari lahan. Dan kami berjanji secepatnya mendapatkan lahan tersebut,” terangnya, Rabu (3/2).
Syarifudin juga mengaku sedang mencari lahan untuk membangun stadion sepak bola. Sebab, pihaknya menilai lapangan Wijaya Kusuma yang selama ini sering digunakan untuk kompetisi sepak bola kurang efisien. “Lahan yang kami cari bukan hanya sirkuit, tapi juga stadion sepak bola,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, salah satu orangtua dari pebalap road race asal Sampang, Heru Susanto menilai pemerintah hanya mengumbar janji saja. Sebab, menurutnya, jika Pemkab Sampang memang serius untuk membangun sirkuit semi permanen seharusnya pihak Pemkab lebih banyak berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai tokoh masyarakat, DPRD, IMI, atau investor sehingga rencana tersebut segera mendapat solusi.
“Sebenarnya masalah harga bukan dijadikan alasan dan kendala utama untuk realisasi pembangunan sirkuit semi permanen tersebut. Dan alasan tersebut bukan merupakan suatu alasan yang krusial alias alasan yang kurang bisa diterima,” sorotnya.
Menurutnya, hal yang terpenting untuk bisa mewujudkan rencana tersebut, Pemkab dan KONI harus benar-benar mempunyai tekad dan keseriusan dalam mengelola serta memfasilitasi para pemuda Sampang yang sudah terbukti mempunyai bakat balap sepeda. Menurutnya, Kabupaten Sampang memang sudah waktunya mempunyai sirkuit semi permanen sebagai atensi banyaknya pebalap yang lahir dari bumi Sampang yang prestasinya sudah bagus baik di tingkat daerah, nasional bahkan di tingkat internasional.
“Saya selaku orangtua dari pebalap sepeda motor sangat berharap pemkab untuk segera merealisasikan pembangunan sirkuit tersebut. Bukan hanya janji-janji saja yang umbar-umbarkan,” harapnya.
(MUHLIS/LUM)