TASIKMALAYA, koranmadura.com – Terduga teroris di Tasikmalaya Jawa Barat diamankan Tim Densus 88 Anti Teror. Selain menggeledah tempat tinggal serta rumah kontrakan, petugas juga menggeledah tempat pembuatan las listrik.
Petugas dapati barang bukti senapan angin, buku hingga dokumen. Meski belum dipastikan jumlahnya, setidaknya satu orang terduga diamankan di tempat pekerjaan Kawasan Sukamulya, Bungursari, Kota Tasikmalaya. Terduga teroris ini diketahui memiliki pekerjaan sebagai tukang las listrik.
Dede Badrudin selaku Ketua RW Sukamulya membenarkan ada warga yang diamankan Densus 88. “Sekitar jam delapan. Ada ramai-ramai ternyata ada teroris diamankan satu di tempat las,” ujarnya dilokasi kejadian.
Di mata tetangga, salah seorang terduga dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Meski sudah lama menetap, terduga ini jarang komunikasi serta bergaul dengan tetangga.
“Keseharian di sini jarang komunikasi, jarang gaul. Kerjanya tukang las, punya las. Di sini sudah lama hampir lima tahun,” ujar Wildan Namami, tetangga terduga.
Usai penangkapan, Tim Densus 88 didampingi kepolisian resort Kota Tasikmalaya melakukan penggeledahan di tiga tempat berbeda.
Selain tempat tinggal terduga serta tempat las listrik di kawasan Bungur Sari, petugas juga menggeledah rumah kontrakan di kawasan Sangkali Mangkubumi selasa petang.
Dari ketiga tempat ini, petugas sita barang bukti dokumen, laptop, buku hingga senapan angin.
Kapolresta Tasikmalaya AKBP Febry Kurniawan Ma’aruf membenarkan ada penangkapan dan penggeledahan rumah terduga hanya saja jumlah yang diamankan belum diketahui pasti.
“Jajaran Polresta Tasikmalaya Kota siang sampai sore lakukan pendampingan densus terhadap salah satu kediaman diduga masuk jaring teroris,” ujar Febry di lokasi penggeledahan (29/05/18).
Penangkapan terduga teroris serta penggeledahan rumahnya dilakukan usai kunjungan kerja Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Bahkan kedua petinggi TNI dan Polri ini sempat mendatangi Mapolresta Tasikmalaya selasa paginya. (DETIK.com/MK/DIK)