SUMENEP, koranmadura.com – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sumenep, Madura, Jawa Timur, memastikan 44 honorer kategori dua (K2) tidak bisa mendaftar sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018.
“44 tenaga honorer K2 dipastikan tiak bia masuk,” kata Kepala BKPSDM Sumenep R Titik Suryati, saat dikonfirmasi, Rabu, 31 Oktober 2018.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini, dari ribuan guru honorer K2 yang memenuhi syarat untuk mendaftar CPNS hanya sebanyak 211 orang. Namun, sebanyak 44 orang ditolak oleh sistem saat mengisi form CPNS melalaui situs sscn.bkn.go.id.
Pemerintah Daerah sebelumnya telah berupaya untuk dilakukan peninjauan ulang ke Pemerintah pusat. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil. Dengan begitu 44 K2 dipastikan sudah tidak bisa menjadi PNS pada seleksi tahun 2018.
Sesuai hasil verifikasi administrasi berkas pendaftar CPNS, terdapat 1943 dari jumlah pendaftar sekitar 2942 pendaftar. “Bagi yang lulus bisa mengikuti seleksi berikutnya,” jelas Titik.
Sementara tes tulis akan dilaksanakan selama 8 hari terhitung sejak 5 November 2018 mendatang. Pelaksanaan tes akan diletakan di Gedung Sarana Diklat (SKD).
Kepala BKPSDM Sumenep R Titik Suryati mengatakan untuk meminimalisir terjadinya tingkat kecurangan pihaknya akan melibatkan tim dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Untuk pengawasan, kami kerjasama dengan BKN. Nanti dari Kanreg 2 BKN langsung mengawasi,” katanya saat dikonfirmasi media ini.
Tes CPNS 2018 dilakukan melalui sistem Computer Assisted Test (CAT). Sistem CAT ini dipakai untuk tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). “Untuk tes selanjutnya (SKB) ada jadwal tersendiri,” ujarnya.
Untuk diketahui Sumenep tabun 2018 mendapat kuota sebanyak 372 formasi. Untuk formasi terbanyak yang diperlukan dalam rekrutmen CPNS adalah tenaga pendidik sekitar 200 orang. Sedangkan tenaga kesehatan sekitar 100 orang, dan sisanya tenaga teknis. (JUNAIDI/ROS/DIK)