KORANMADURA.com – Bayi baru lahir rata-rata punya berat badan normal. Namun, kadang kala ada bayi yang baru lahir berat badannya di bawah normal. Apa saja yang menyebabkan berat badan bayi saat lahir di bawah normal, dan perlukah bunda khawatir?
Dr. dr Taufik Jamaan, Sp.OG, dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan mengungkapkan kecukupan gizi Ibu menjadi faktor penting dalam hal berat badan bayi.
“Penyebab lainnya yang kini banyak ditemukan antara lain darah Ibu yang terlalu ketat sehingga menyebabkan aliran nutrisi ke janin jadi terhambat,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Berat badan bunda yang terlalu rendah juga ternyata memberikan pengaruh. Setelah bayi lahir, bunda juga perlu memastikan asupan gizi. Banyak ibu hamil yang salah kaprah akan hal ini.
Saat menyusui, justru ibu perlu asupan nutrisi yang sama besar bahkan lebih banyak. Hal ini disebabkan karena nutrisi sangat dibutuhkan untuk menigkatkan produksi ASI. Selain itu, suasana menyusui hingga faktor psikologis Ibu sangat penting untuk memastikan produksi ASI cukup yang dapat menaikkan berat badan si kecil.
Pemberian ASI eksklusif menjadi cara yang paling baik untuk menaikkan berat badan bayi. Namun, bunda juga bisa melakukan cara-cara lain ketika dia sudah mulai mengonsumsi makanan padat. Misalnya, bunda bisa memilih makanan yang tinggi lemak. Tentunya dengan lemak sehat misalnya buah alpukat atau makanan tinggi protein seperti telur. Sementara itu, bunda juga perlu meperhatikan psikologis bayi.
Karen Ansel, RD dari American Dietetic Association di New York mengatakan, waktu terbaik untuk memberikan makanan padat adalah ketika bayi habis bangun tidur.
“Selain waktu yang tepat, pastikan ia memang lapar namun tidak dalam kondisi sangat kelaparan,” ujarnya.
Anda juga perlu menghindari gangguan seperti televisi atau gadget yang dapat mengganggu waktu makannya. Fokuskan pada memberi makan si kecil agar ia makan semakin lahap. Jangan lupa untuk memberikan asupan makanan yang bervariasi. (TRIBUNNEWS.com/ROS/DIK)