SAMPANG, koranmadura.com – Selket (22) kuli garam asal Dusun Bates, Desa Taddan, Kecamatan Camplong, Sampang Madura, Jawa Timur tewas setelah tenggelam di sungai berlumpur di wilayah Kampung Damaran, Kelurahan Banyuanyar, Selasa, 13 November 2018.
Kasubag Humas Polres Sampang, Ipda Puji Eko Waluyo menceritakan, pristiwa itu bermula saat Selket bersama adiknya Senin (20) hendak berangkat ke tempat kerjanya. Sekitar pukul 6.00 WIB, keduanya berangkat dari rumahnya menggunakan sepeda motor menuju ke tambak garam di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang.
Namun, setibanya di tempat kerja sekitar pukul 6.30 WIB, keduanya singgah ke Kampung Damaran, Kelurahan Banyuanyar untuk menitipkan sepedanya. Kemudian keduanya berjalan kaki menuju ke tempat kerjanya melewati tanggul sungai di Kampung Damaran.
“Senin, saat itu sedang buang air besar, sedangkan Selket pamit mendahului untuk menyeberang sungai menuju ke tempat kerjanya,” cerita Ipda Puji Eko Waluyo, Selasa, 13 November 2018 kepada awak media.
Saat itu, lanjut Ipda Puji menjelaskan, kondisi ketinggian sungai mencapai setinggi perut dan Selket tak mau tahu, sehingga ia terus menyeberang sungai dengan membawa galon berisi air. Di tengah-tengah sungai, Selket tiba-tiba terperosok ke dalam lumpur dan tenggelam.
“Adiknya yang sudah selesai buang besar kemudian mencari kakaknya (Selket). Namun usahanya tidak membuahkan hasil. Akhirnya adik korban melaporkan ke Polairud Polres yang berada di dekat lokasi kejadian,” ujarnya.
Selang beberapa menit usai lapor, petugas Polairud, Polsek Kota serta BPBD melakukan pencarian dengan berenang. Bahkan kepala korban sempat terinjak pada saat melakukan pencarian tubuh korban. Korban baru ditemukan sekitar pukul 8.00 WIB.
“Sempat kepala korban terinjak waktu petugas melakukan pencarian. Nah setelah ada tanda-tanda, akhirnya tubuh korban yang terperosok ke dalam lumpur ditemukan dan diangkat. Tubuh korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Tubuh korban kemudian digotong bersama-sama dengan petugas BPBD setempat dan dibawa menggunakan mobil BPBD untuk diantarkan pulang,” pungkasnya. (MUHLIS/SOE/DIK)