PAMEKASAN, koranmadura.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pamekasan, meminta agenda Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur, dikembalikan pada kebijakan setiap per dua tahun.
Hal itu disampaikan Humas KONI Kabupaten Pamekasan Akhmad Fawaid. Menurutnya, Porprov sebagai ajang mengasah kemampuan atlet. Sehinga, jika porprov digelar setiap 4 tahun sekali dikhawatirkan terjadi disorientasi pembibitan, sebab umur atlet melampaui batas ketentuan.
Dijelaskan, usai pelaksanaan Porprov V di Banyuwangi 2015 lalu, kebijakan agenda rutin Poprov yang dilakukan selama dua tahunan sekali diubah oleh Mantan Gubernur Jatim, Soekarwo, menjadi 4 tahunan.
“Kami menilai kaktu 4 tahun sekali terlalu lama dan panjang. Makanya kami minta agar kegiatan rutin porprov dikembalikan jadi 2 tahun sekali. Pemintaan itu juga telah dituangkan dalam RAT (Rapat Anggota Tahunan) KONI Jawa Timur 2019 beberapa waktu lalu,” kata Fawaid.
Lanjutnya, dengan porprov digelar setiap 2 tahun bisa ada sarana untuk mengasah kemampuan dan kematangan berkompetisi pada atlet muda. Namun, jika tetap digelar 4 tahunan proses kegiatan hanya berkutat di Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) dan Kejuaraan Nasional (Kejurnas).
“Ada banyak keuntungan jika Porprov dilakukan setiap dua tahun sekali. Selian pada atlet, juga pada tuan rumah penyelenggara yang bisa memicu kegiatan ekonomi serta sebagai sarana untuk mempromosikan keunggulan daerahnya,” katanya. (ALI SYAHRONI/ROS/VEM)