KORANMADURA.com – Jemaah haji Indonesia akan mulai pulang ke Tanah Air pada 17 Agustus 2019. Sebelum meninggalkan kota Mekah, jemaah jangan lupa untuk menjalankan tawaf wada’.
Tawaf wada’ dilakukan seperti tawaf biasa, hanya saja tidak menggunakan ihram, tidak dilanjutkan dengan sa’i dan tidak perlu memotong rambut (tahalul).
Jadi cukup jemaah tawaf 7 putaran dan solat sunah tawaf, setelah itu selesai dan jemaah lanjut ada yang pulang ke Tanah Suci dan ada juga yang ke Madinah untuk menjalankan ibadah Arbain.
Namun ada sedikit perbedaan pendapat ulama terkait tawaf wada’ ini, yakni terkait apakah jemaah masih boleh atau tidak menginap lagi di kota Mekah usai menunaikan tawaf wada’.
Soal perbedaan pendapat tersebut para jemaah diperbolehkan memilih pendapat yang paling sesuai keyakinannya. Hal itu diyakini tidak akan mengurangi esensi ibadah haji dan umroh.
Jemaah haji Indonesia sendiri dijadwalkan bakal mulai diterbangkan ke Tanah Air pada 17 Agustus 2019. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) bandara Jeddah-Madinah, Arsyad Hidayat, mengatakan jemaah haji reguler sudah harus tiba di bandara Jeddah dari Makkah, 8 hingga 10 jam sebelum waktu terbang.
Adapun jemaah haji yang pulang pada fase awal ini ada 13 kloter yang berasal dari gelombang pertama. Mereka pada awal kedatangan telah lebih dulu tiba di Madinah. Ke-13 kloter tersebut, antara lain berasal dari Embarkasi Jakarta, Palembang, Lombok, Surabaya, Padang, Solo dan Batam.
Terkait pemulangan ini, Arsyad mengingatkan kembali jemaah untuk memperhatikan berbagai larangan terkait barang bawaan di koper atau bagasi. Dimana maksimal barang bawaan jemaah itu 32 kg koper dan kabin 7 kg. (DETIK.com/SOE/VEM)