KORANMADURA.com – Chandra Andika (37), warga Selili, Kecamatan Samarinda Kota, babak belur dihakimi warga. Dia dikeroyok massa karena tertangkap melempari musala dengan kotoran manusia.
“Dia sudah 6 kali melakukan pelemparan kotoran manusia ke dalam musala dan terakhir tadi malam sekitar pukul 02.00 Wita,” kata ketua RT 35, Kelurahan Karang Asam Ilir, Pairin, saat diwawancara di lokasi musala, Kamis (28/11/2019).
Pairin mengatakan Chandra saat ini sedang menjalani perawatan serius di rumah sakit karena mengalami luka cukup serius pada paha sebelah kiri akibat hantaman benda tajam. Menurutnya, Chandra ditangkap warga saat mencoba melempari CCTV yang dipasang warga di dalam musala.
Dia menjelaskan lemparan Chandra luput dan kena atap musala sehingga menimbulkan suara bising. Warga di sekitar yang mendengar kemudian mengejar dan menangkap Chandra, lalu secara membabi buta menganiaya Chandra.
“Saat itu kebetulan ada warga yang berada di sekitar lokasi dan mendatangi korban dan langsung menangkap pelaku, Tertangkapnya pelaku membuat warga yang jengkel langsung menganiaya pelaku, demi keselamatan pelaku saya langsung membawanya ke poskamling namun namanya warga ada saja yang tetap melakukan tindakan tindakan yang di luar batas,” kata Pairin.
Pairin menjelaskan ini bukan pertama kali Chandara melakukan aksinya. Menurutnya, teror kotoran manusia ke musala telah terjadi dalam 3 bulan terakhir. Warga pun, lanjut Pairin, telah melakukan berbagai upaya untuk menangkap pelaku tapi selalu gagal.
“Kami telah serahkan semuanya kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti,” tutur Pairin.
Sementara itu, Kapolsek Sungai Kunjang Kompol I Gede Sukadana membenarkan kejadian ini. Sukadana menjelaskan saat ini pelaku tengah menjalani pemeriksaan medis akibat luka yang dialaminya.
“Kita tangani, saat ini kita sedang dalami kasusnya kita sudah berdialog dengan warga, sementara pelaku sendiri belum bisa dimintai keterangan,” jelas Sukadana saat dikonfirmasi terpisah. (DETIK.com/ROS/VEM)