SUMENEP, koranmadura.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Inovasi Kabupaten (TIK) ke-2 tahun 2019, Rabu, 11 Desember 2019, malam.
Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk terus mengembangkan potensi-potensi desa melalui kegiatan-kegiatan inovatif. Misalnya dengan mengembangkan potensi wisata desa atau produk-produk unggulan desa.
“Rapat koordinasi kali ini merupakan salah satu upaya kami dalam merumuskan langkah-langkah kongkret yang akan dilakukan untuk pengembangan desa, termasuk mencari solusi atas persoalan yang menjadi penghambat sejauh ini,” kata Kepala DPMD Kabupaten Sumenep, Moh. Ramli.
Menurut dia, desa harus lebih inovatif dalam mengembangkan semua potensi yang ada. Sehingga pada alahir akhirnya ekonomi masyarakat juga akan terus meningkat.
Dalam kesempatan itu, mantan Kepala Dinsos Sumenep ini juga mendorong agar penggunaan dana desa (DD) lebih berkualitas, efektif, efesien, dan lebih inovatif. “Yang terpenting dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” katanya.
Ramli juga mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah desa, pendamping, tim inovasi, serta pihak terkait lainnya agar satu komitmen membangun desa yang mandiri dengan segala inovasinya. Sehingga di tahun depan tidak ada lagi desa di kabupaten paling timur Pulau Madura ini yang masuk kategori desa tertinggal.
“Mau tidak mau kami di Sumenep ini harus menyesuaikan dengan target Pemprov, yaiti pada tahun 2020 Jawa Timur harus bebas dari desa tertinggal,” tambah Ramli. */ FATHOL ALIF/VEM