SUMENEP, koranmadura.com – Gerakan Sadar Pendidikan Madura (GSPM) bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, melakukan “Gerakan Menanam 100 Pohon” di Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng, Sabtu, 22 Februari 2020.
Gerakan ini berawal dari rasa keprihatinan kader pergerakan melihat kondisi Lenteng Barat yang saat ada pelebaran jalan banyak pohon ditebang tanpa dilakukan penanaman ulang. Kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai penyeimbang agar alam tidak terus mengalami kerusakan.
“Sebenarnya kami geram karena pemerintah sepertinya hanya memperhatikan pembangunan tanpa memperhatikan kelanjutan pohon-pohon yang ditebang,” ungkap salah satu anggota GSPM wilayah Sumenep, Aniyatul Jannah.
Sementara itu, Ketua Pengurus Komisariat PMII Guluk-Guluk, Moh. Faiq menyampaikan, bibit pohon yang ditanam, di antaranya, jenis akasia dan asam. Jumlahnya sekitar seratus pohon.
“Bibit pohon ini tergolong tanaman dengan siklus panen yang cepat. Selain itu juga membantu memperbaiki struktur tanah, mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor,” paparnya.
Selain memang sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, dia berharap, gerakan ini menjadi kemaslahatan bersama sekaligus untuk mengingatkan pemerintah supaya lebih peduli pada kondisi alam. “Intinya ke depan jangan hanya bisa menebang, namun tak bisa mengganti,” tegasnya.
Kepala Desa Lenteng Barat, Affandi mengaku, sangat mendukung kegiatan penanaman pohon tersebut. “Kami apresiasi dan mohon maaf hanya bisa membantu sekadarnya,” kata dia saat ditemui di rumahnya. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)