BANGKALAN, koranmadura.com – Selain Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Kabupaten Bangkalan mendukung wacana Syaikhona Moh. Cholil jadi pahlawan nasional, kaum akademis pun juga ikut sepakat wacana itu.
Salah satunya Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Muh Syarif. Menurutnya, Mbah Cholil, panggilan masyarakat jawa kepada Syaikhona Moh. Cholil, memiliki jasa besar atas kemerdekaan bangsa Indonesia.
Menurut dia, banyak tokoh-tokoh bangsa di Indonesia yang berguru kepada Mbah Cholil. Ilmu dan ajaran tentang kenegaraan dan kebangsaan dari beliau diterapkan oleh santri-santrinya sehingga melahirkan UUD 1945 dan Pancasila.
“Banyak pahlawan nasional di Indonesia berguru kepada Mbah Cholil, seperti KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU,” katanya, Rabu, 25 November 2020.
Pada masa persiapan kemerdekaan, KH Hasyim Asy’ari ikut memantau gelar rapat yang diadakan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Kebetulan, di dalam kepanitiaan itu juga ada putranya yang bernama KH Wahid Hasyim.
Oleh karena itu, untuk menindak lanjuti wacana pengakuan Mbah Cholil sebagai pahlawan nasional, pihaknya dan tokoh berbagai kalangan di Bangkalan akan merapatkan barisan.
“Kami dalam waktu dekat akan berkumpul, dan membicarakan lebih serius lagi,” katanya. (MAHMUD/ROS/VEM)