BANGKALAN, koranmadura.com – Pelaksanaan vaksinasi di Bangkalan, masih dinilai rendah. Pasalnya, kabupaten paling barat di Pulau Madura ini masih berada di peringkat ke 35 di Jawa Timur, alias nomor 4 dari bawah. Hal itu disebabkan, minimnya anemo masyarakat.
Berdasarkan data yang disampaikan tim Satgas Covid-19 pada rapat evaluasi pencapaian vaksinasi di Bangkalan, Kamis 23 September 2021, vaksin COV-1 masih capai 20 persen, COV-2 8 persen dan COV-3 61 persen. Angka tersebut masih berada di bawah Jember, Pasuruan dan Situbondo.
Wakil Bupati (Wabub) Bangkalan, Mohni menyampaikan, capaian vaksinasi untuk masyarakat Kota Dzikir dan Shalawat masih jauh dari harapan. Bahkan, untuk peringkat di Jawa Timur semakin menurun yakni, dari angka 34 ke 35 dari jumlah total 38 kabupaten dan kota.
“Kita sempat ada di peringkat ke 5 dari bawah, sekarang turun lagi. Ada di peringkat ke 4 dari bawah dengan total 38 kabupaten dan kota,” kata dia.
Dijelaskan mantan kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan, mayoritas masyarakat khususnya para petani sudah mulai enggan untuk divaksin. Karena, kata Mohni, mereka jarang melakukan pepergian jauh. Sehingga surat vaksin dirasa tidak dibutuhkan.
“Kalau ditanya, masyarakat tidak butuh vaksin, karena kerjanya di sawah, jadi tidak butuh surat vaksin,” ucap dia.
Namun demikian, untuk meningkatkan capaian vaksinasi, pihaknya akan melakukan komunikasi intens dengan pihak TNI dan Polri. Karena, pendekatan secara persuasif dari Polsek dan Koramil sangat diperlukan. Agar masyarakat sadar akan pentingnya suntik vaksin.
“Kami sangat butuh bantuan TNI dan Polri, karena semangat untuk meningkatkan vaksinasi ada di dua lembaga ini,” kata dia.
Sementara Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino menyampaikan, TNI dan Polri akan menggunakan formulasi baru. Yakni dengan cara menjemput bola. Awalnya masyarakat sudah datang ke Puskesmas setempat untuk melakukan vaksin. Ke depan, petugas akan turun ke desa-desa.
“Kita fokus vaksinasi ke desa-desa dengan melibatkan bidan desa dan puskesmas setempat untuk turun ke desa,” kata dia. (MAHMUD/ROS/VEM)