SAMPANG, koranmadura.com – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Asroni meminta para relawan kebencanaan di wilayahnya agar menebarkan ilmu layaknya seperti virus.
Permintaan tersebut dilontarkan saat menutup acara pelatihan dasar relawan kebencanaan yang digelar selama dua hari, 13-14 Desember 2021, di Pondok Pesantren (Ponpes) Assirojiyyah, Kajuk, Sampang.
“Terimakasih kepada Forum PRB, Forum CSR Jatim dan teman-teman BPBD Sampang serta Tim dari Paiton Energi-POMi yang telah memberikan bekal kepada para relawan di Sampang. Saya berharap bekal ilmu itu tidak berhenti sampai di sini saja, melainkan harus diterapkan di kehidupan nyata,” ujar Kalaksa BPBD Sampang Asroni, Rabu, 15 Desember 2021.
Asroni juga menyampaikan, puluhan relawan yang sudah mendapat bekal ilmu selama dua hari penuh, diharapkan untuk diterapkan bukan hanya pada saat ada bencana saja, melainkan paling penting diterapkan sebelum terjadinya bencana sebagai langkah dan upaya mitigasi kebencanaan.
“Bencana memang tidak bisa dihindari. Tapi pada saat ada bencana, kita semua sudah memiliki bekal dasar penanganannya. Dan kami berharap para relawan ini menjadi motor penggerak kepada masyarakat. Sebab ilmu tidak akan bermanfaaat jika hanya digunakan untuk diri sendiri. Maka dari itu, ilmu yang bermanfaat manakala dirasakan oleh orang lain,” paparnya.
Maka dari itu, puluhan relawan yang sudah mendapatkan ilmu dasar diharapkan dapat menggandeng masyarakat lainnya.
“Jadikanlah bekal dasar relawan ini seperti virus tapi itu virus kebaikan. Dari satu relawan dapat merangkul 10 sampai 20 orang untuk diajari ilmu penanganan kebencanaan dasar,” katanya.
Sementara Fire Incident Commander Paiton Energy-POMI, Sahiruddin menyampaikan, pelatihan dasar relawan merupakan modal dasar menjadi seorang relawan. Karena menurutnya, relawan bukan hanya modal keinginan membantu korban bencana tetapi juga sangat membutuhkan pengetahuan tentang kebencanaan, kondisi medan, pertolongan korban dan medan bencana.
“Adanya inisiasi awal dari Forum PRB Sampang, kami rasa sangat luar biasa dan peserta juga penuh semangat dan antusias mengikuti pelatihan dasar ini,” ujarnya.
Sekadar diketahui, pelatihan dasar relawan dan penanganan kebencanaan yang digelar selama dua hari lamanya di Ponpes Assirojiyyah, Kajuk, Sampang, diikuti kurang lebih sebanyak 60 relawan dari berbagai unsur di antaranya dari Banser, LPBI NU, Sekolah Bintang Sembilan, Santri Tangguh Bencana (Sanggub) Ponpes Assirojiyyah, Pemuda Pulau Mandangin, Brigade Penolong Pramuka, dan Graisena. Puluhan relawan kebencanaan ini bekal ilmu tentang penanganan kebencanan seperti Fire Rescue skala rumah tangga, Vertical Rescue, Medical First Rescue (MFR) dan Water Rescue. Muhlis/ROS/VEM