Oleh : MH. Said Abdullah
Visi ‘Presisi’ Kepolisian sekarang yang merupakan kepanjangan dari prediktif, responsibilitas, transparansi dan berkeadilan seakan sedang menghadapi ujian dalam pelaksanaan. Adalah kasus terbunuhnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat yang di media populer dengan sebutan Brigadir J, yang menjadi ujian berat itu. Maklum saja, kasus itu diduga melibatkan seorang yang memiliki jabatan tinggi di Kepolisian yaitu Irjen Polisi Ferdy Sambo.
Kasus itu makin menjadi ujian berat karena ternyata sangat menarik perhatian publik sehingga menjadi konsumsi pemberitaan dan perbincangan dalam beberapa pekan ini. Media sosial bagai tiada putus membincangkan dari yang sangat serius sampai ke meme, yang memancing senyum dan tawa. Benar-benar, menyita perhatiaan masyarakat.
Keseruan kasus makin meningkat ketika dalam perkembangan ternyata memunculkan berbagai kontroversi mengejutkan. Awal kasus dan perkembangan kekinian, bagai film berkualitas: tak terduga dan penuh kejutan. Tegasnya, sejak kasus mencuat diberitakan di berbagai media, ternyata dalam perkembangan kekinian mendekati kreteria bertolak belakang. Penjelasan awal kasus porak poranda sehingga berbeda jauh dengan hasil penyelidikan Kepolisiaan pada tahap-tahap belakangan.
Tidak salah jika ada ungkapan yang beredar di tengah masyarakat bahwa kasus bagai penuh drama ini jika tidak dituntaskan dapat menjadi kerikil dalam sepatu. Akan menjadi penghambat gerak gesit Kepolisian dalam menuntaskan berbagai kasus di masa mendatang.
Ketegasan Kapolri Jenderal Listya Sigit patut diacungi jempol dalam menangani kasus penuh kontroversi ini. Ia, dengan penuh keberanian berusaha keras mentuntaskan kasus secara transparan sehingga masyarakat, yang sebelumnya seakan banyak bertanya tentang penanganan kasus, berbalik memberikan dukungan luar biasa.
Penegasan Kapolri terbaru yang disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI (24/8) meyakinkan publik bahwa Kepolisian saat ini benar-benar sedang bersih-bersih. Kapolri memperlihatkan kesungguhan untuk melakukan pembenahan di lingkungan Kepolisian. Sebuah tugas yang sangat luar biasa berat, yang perlu mendapat dukungan seluruh masyarakat negeri ini.
Sebagaimana dikutif detik.com ada tujuh point penting yang disampaikan Kapolri dalam acara RDP dengan Komisi III DPR RI. Tujuh point itu demikian detail memaparkan berbagai benang kusut kasus. Antara lain disebutkan soal intervensi Divpropram Polri. Sigit menyebut perintah agar hard disk CCTV diganti datang dari personel Propram, yang kala itu dipimpin Irjen Ferdy Sambo.
Soal janji pemberian SP3 kepada Bharada Richard yang kandas dipaparkan Kapolri. Bharada Richard lanjut Kapolri mengubah kesaksiannya karena janji Irjen Ferdy Sambo kandas. “Ternyata pada saat itu Saudara Richard mendapat janji dari Saudara FS akan membantu melakukan atau memberikan SP3 terhadap kasus yang terjadi,” ujar Kapolri, pada salah satu poinnya.
Masyarakat luas, memang seperti euforia menyaksikan kasus itu berbalik atau bertolakbelakang dengan penjelasan awalnya. Dahaga penasaran masyarakat yang meragukan penjelasan awal seperti mendapat embun pagi segar karena langkah-langkah Kapolri, yang sangat luar biasa. Semua ini menegaskan betapa sesungguhnya masyarakat mencintai Polri dan sangat berharap kesungguhan seluruh jajaran Kepolisian untuk bersikap adil, menangani semua kasus yang melibatkan siapapun tanpa pandang bulu. Sebuah harapan, yang merupakan pelaksanaan salah satu poin visi misi Presisi Kapolri: keadilan.
Dasar pemikiran dan sikap masyarakat, yang mencintai dan berharap Polri bersikap adil merupakan rangkaian menjaga jati diri Kepolisian agar tetap berwibawa mengawal keamanan negeri ini. Masyarakat yang berpikir jernih memahami betapa penting sikap profesional Kepolisian. Sebaliknya, betapa berbahaya jika wibawa Kepolisian runtuh, yang dampaknya dapat menyuburkan atau meningkatkan angka kriminalitas. Ujungnya, masyarakatlah yang rugi bila para penjahat berani beroperasi.
Semua memang, masih berproses. Masyarakatpun terus mengawal melalui perhatiaan menyaksikan dan membaca berbagai pemberitaan kasus tersebut. Dan masyarakatpun berharap Kepolisian melaksanakan visi misi Presisi sehingga makin percaya kepada Kepolisian dan tentu ujungnya keamanan makin membaik.