SUMENEP, koranmadura.com – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi meminta keamanan di masing-masing kantor pemerintahan diperketat.
Hal tersebut menyusul insiden pencurian yang terjadi di salah satu ruangan kantor Pemkab Sumenep pada Jumat, 7 Oktober 2022, lalu.
Menurut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini, setiap kantor OPD harus memiliki sistem keamanan, termasuk aturan menerima tamu dari luar (eksternal pemerintah).
“Agar kejadian yang sempat viral kemarin terkait pencurian itu tidak sampai terulang kembali,” ujarnya, serius.
Menurut pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan ini, kasus pencurian di salah satu ruangan kantor Pemkab Sumenep itu sudah dilaporkan kepada polisi.
“Sudah kami laporkan. Karena ini merupakan kejadian yang tidak boleh kita biarkan,” tambah suami Nia Kurnia Fauzi itu.
Seperti diketahui, kasus pencurian di salah satu ruangan kantor Pemkab Sumenep terekam kamera pengintai atau CCTV. Videonya lalu tersebar melalui salah satu aplikasi perpesanan.
Dalam video berdurasi satu menit lebih lebih yang diterima media ini, saat kejadian, si pencuri tampak mengenakan baju batik dan jelana hitam.
Di salah satu ruangan yang tampak tak ada seorang pun itu, si pencuri dengan leluasa memasukkan barang-barang curiannya ke dalam tas yang dibawa.
Usai melancarkan aksinya, si pencuri langsung buru-buru keluar ruangan. Informasi yang diterima ini, kasus pencurian tersebut terjadi saat waktu salat Jumat.
Kepala Bagian Umum Setkab Sumenep Heru Santoso menyampaikan, beberapa barang yang digondol maling berupa satu HP dan empat unit laptop.
“Itu terjadi pas salat Jumat. Pegawai terakhir di ruangan itu berangkat ke masjid saat ikamah. Kemudian, setelah dari masjid, langsung masuk kembali ke ruangan, dan diketahui kalau ada barang yang hilang. Pertama HP yang diketahui,” ujarnya. (Syam)