JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta fakultas pertanian, kelautan, dan perikanan semua perguruan tinggi di Indonesia untuk bergerak bersama membangun hegemoni di bidang pangan.
Pesan Megawati Soekarnoputri tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di kantor partai banteng moncong putih itu, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu 9 Oktober 2022.
Megawati Soekarnoputri memiliki perhatian khusus agar Indonesia mampu keluar dari tekanan krisis global khususnya di bidang perekonomian, sehingga secepatnya bisa menggelorakan ekonomi rakyat.
“Tadi pagi Bu Mega berpesan, mengimbau kepada seluruh perguruan tinggi terutama fakultas pertanian, kelautan, dan perikanan bergerak untuk bagaimana Indonesia membangun hegemoni di bidang pangan,” ujar Hasto Kristiyanto.
Selain itu, Megawati Soekarnoputri juga meminta agar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) harus bergerak melakukan penelitian benih-benih unggul sehingga sektor kita mampu mencukupi bagi ketahanan pangan rakyat Indonesia.
Hal tersebut, kata Hasto, menjadi pokok bahasan saat Megawati Soekarnoputri berdiskusi bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Batu Tulis atau Hing Puri Bima Cakti di Bogor, Jawa Barat.
“Karena itulah politik berdaulat di bidang pangan menjadi pembahasan serius Bu Mega dan Bapak Presiden Jokowi. Terutama agar perguruan tinggi pertanian, kelautan, dan perikanan agar mampu membantu meningkatkan produktivitas pangan,” tutur Hasto.
Diketahui pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi berlangsung selama 2 jam di Istana Batu Tulis. Hasto Kristiyanto mengatakan, dalam pertemuan selama 2 jam itu keduanya membahas berbagai persoalan.
Menurut dia, dalam diskusi mendalam itu juga dibahas langkah-langkah penting di dalam menghadapi krisis ekonomi dunia dan pangan. Hasto menuturkan, Megawati Soekarnoputri memang sangat menaruh perhatian terhadap krisis ekonomi dan pangan.
“Dan beliau membagi pengalaman lengkap menuntaskan krisis multidimensional. Saat itu seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong benar-benar fokus dan terpimpin sehingga pada tahun 2004 Indonesia bisa keluar dari krisis,” jelasnya.
Hasto Kristiyanto menambahkan, “Pak Jokowi pun menegaskan keseriusan pemerintah, termasuk bagaimana para menteri harus fokus menangani berbagai tantangan perekonomian, krisis pangan-energi, dan tekanan internasional akibat pertarungan geopolitik.” (Sander)
