DOHA, Koranmadura.com – Pelatih Timnas Brasil Adenor Leonardo Bacchi atau yang akrab disapa Tite ikut menari bersama pemainnya, Neymar dan kawan-kawan, menyambut kemenangan 4-1 atas Korea Selatan di babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar, sekaligus memastikan tiket perempat final.
Namun Tite memastikan, keputusannya ikut menari bersama pemain di lapangan sama sekali tidak menunjukkan sikap tidak hormat pada Korea Selatan.
Ini, kata dia, hanya secuil dari cara Tite mengikuti bahasa anak muda yang memenuhi skuatnya.
“Mereka masih sangat muda dan saya selalu mencoba untuk sedikit beradaptasi dengan bahasa mereka. Mereka memiliki bahasa sendiri yaitu menari,” kata Tite yang kini berusia 61 tahun sebagaimana dikutip dari ESPN.com.
Lebih lanjut Tite menjelaskan, dia terus mencari cara untuk bisa beradaptasi dengan para pemainnya dan bisa connect dengan mereka. Salah satu caranya adalah lewat menari bersama.
Tite sendiri, sebelum pertandingan, mengatakan bahwa tarian yang dilakukan para pemainnya sangat familiar dengannya.
Karena itu, bila para pemain mengajarinya, dia berjanji akan menari bersama mereka.
Dan benar saja. Ketika para pemain Brasil menari merayakan kemenangan telak atas Korea Selatan, Tite turun ke lapangan dan ikut menari.
“Namun saya sangat hati-hati. Banyak orang jahat yang akan bilang bahwa ini sebuah sikap tidak hormat. Sama sekali tidak. Kami tidak punya maksud tidak menghormati lawan. Ini hanya ungkapan kebahagian,” kata Tite lagi.
Tite sendiri sangat mengenal dengan baik pelatih Timnas Korea Selatan asal Portugal, Paulo Bento, sejak dia melatih klub Brasil, Cruzeiro, pada 2016.
“Bahagia baik karena mencetak gol, tim, penampilan, maupun atas hasil,” kata Tite yang mendapat tekanan untuk membawa Brasil menjadi juara Piala Dunia 2022 ini. (Sander)