BANDUNG, Koranmadura.com – Ustad Tatan Santana meminta anak-anak muda dewasa ini untuk tidak menjadi orang yang ekstrimis dan pesimis. Dia mendorong anak-anak muda untuk berkenalan satu sama lain, berdiskusi, dan berkolaborasi membangun harmoni.
Hal itu diuangkapkannya dalam acara ngobrol santai bareng Sekjen (Ngobras) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di kantor DPC Kota Bandung pada Jumat 27 Januari 2023) sore.
“Mudah-mudahan kantor DPC PDI Perjuangan Bandung ini jadi meeting point anak muda untuk bicara apa pun dan dari spektrum pemikiran apa pun,” katanya.
Menurut Pengurus Dewan Tafkir PP Persis itu, ada dua musuh anak muda masa kini yaitu ekstrimisme dan pesimisme.
Terkait pesimisme, Ustad Tatan mengatakan, para anak muda harus percaya diri dengan bangsanya sendiri. Terbukti Indonesia bisa kokoh berdiri di tengah banyaknya negara lain yang tumbang akibat pandemi covid.
“Ketiga, musih kita adalah apatisme, dimana ketika ada masalah, justru tak melakukan apapun,” kata Ustad Tatan di depan sekitar 100 orang anak muda yang mengikuti acara tersebut.
Sementara itu Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono yang juga menjadi pembicara pada acara itu menilai, pemikiran Soekarno masih sangat relevan dengan kondisi saat ini. Dirinya prihatin karena survei menemukan hanya 30 persenan anak muda yang merasa pemikiran Soekarno masih relevan dengan kondisi saat ini.
Artinya Soekarno dianggap sudah lewat, bahkan digantikan sosok tokoh bangsa lain atau bahkan dengan sosok artis Korea.
“Padahal kondisi saat ini ya ajaran Soekarno itu masih relevan. Petani miskin, kaum Marhaen, kondisinya juga masih sama. Penjajahan budaya jelas terjadi. Dari sisi ekonomi, berdikari belum sepenuhnya karena banyak anak bangsa yang belum berdikari. Jadi ajaran Bung Karno masih relevan hingga saat ini,” kata Ono.
Ono juga bicara legacy Soekarno dan para Pendiri Bangsa dalam bentuk Pancasila. Kata Ono, Indonesia dengan Pancasila, dari dulu hingga saat ini, terus berusaha dipecah dan dihilangkan, agar bisa dikuasai.
Tantangannya, banyak anak muda saat ini tak sadar bahwa Indonesia bisa berdiri kokoh karena Pancasila yang nilai utamanya adalah gotong royong. (Sander)