JAKARTA, Koranmadura.com – Politisi senior PDI Perjuangan Said Abdullah menghimbau semua kader partai banteng moncong putih itu untuk tidak menempatkan agenda politik pribadi di atas kepentingan politik partai.
Sebab, setiap orang yang sudah masuk ke dalam partai maka seluruh hasrat politiknya sudah melebur ke dalam kebijakan politik partai.
Hal itu ditegaskan Said Abdullah di Jakarta, Senin 10 Juli 2023. Dia dimintai komentar terkait pernyataan politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon yang terkesan mendukung Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2023.
Padahal Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) dari PDI Perjuangan.
“Saya melihatnya gua ngeliatnya biasa-biasa saja. Yang pertama, saya katakanlah ya sebagai kader PDI perjuangan mimpi saya kan sudah berakhir. Berakhir setelah saya masuk partai dan saya mengikuti aturan main partai. Bahwa saya punya pikiran dan sebagainya maka pikiran itu harus disampaikan di dalam partai,” jelas Said Abdullah.
Dia meneruskan, “Tetapi ketika partai memutuskan, itulah yang harus diikuti sebagai kader. Kan tidak bisa kemudian saya selaku kader partai setuju dengan apa yang dibuat oleh partai keputusannya, tapi saya punya pikiran pribadi. Lah itu kan nggak bisa berpartai seperti itu.”
Gara-gara pernyataan kontroversialnya itu, Effendi Simbolon sudah dipanggil oleh DPP PDI Perjuangan untuk dimintai klarifikasi terkait pernyataannya. Effendi Simbolon pun sudah memberi klarifikasi di hadapan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai PDI Perjuangan Komarudin Watubun pada Senin 10 Juli 2023. (Sander)