PURWAKARTA, koranmadura.com – KH Ma’ruf Amin memberikan sambutan dalam acara tablig akbar sekaligus perayaan hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-93 di Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Purwakarta, Jawa Barat. Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin menjelaskan tentang peran NU dalam kehidupan kebangsaan di Indonesia.
“Negara ini memerlukan kita semua, terutama NU. NU ini harus terus mengawal karena memang banyak sekali hambatan tantangan yang dihadapi oleh negara,” ujar Ma’ruf dalam sambutannya di lokasi, Sabtu, 16 Februari 2019.
Ma’ruf mengatakan, selama ini NU selalu mendukung penuh Indonesia dalam kondisi apa pun meski tak pernah berada dalam posisi strategis di pemerintahan.
“NU tuh nggak pernah meminta jatah, NU ngancem kalau nggak dapat wakil presiden, nggak ada tuh. Umat ini perlu dijaga, negara ini perlu dijaga, karena itu NU tidak pernah oposisi dari negara. Tetap mendukung negara siapa pun presidennya. Tapi, karena NU sudah sepakat siapa pun yang kepilih NU akan all out,” ucapnya.
Dia juga menjelaskan, statusnya sebagai calon wakil presiden mendampingi sang petahana Joko Widodo itu pun tidak pernah meminta. Padahal, menurut Ma’ruf, ada kader NU yang sudah menjadi partai. Tapi, kata Ma’ruf, Jokowi tetap memilihnya karena ingin ulama NU menjadi pemimpin.
“Memang NU menawarkan kalau Bapak Jokowi mau mengambil NU sebagai calon wakil presiden. Padahal ada Ketua Umum PPP Romahurmuziy, ada juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, tapi saya yang dipilih oleh Pak Jokowi,” sebut calon wakil presiden nomor urut 01 tersebut.
Untuk itu, Ma’ruf akan berjuang memenangkan kontestasi Pilpres. Dia jua meminta ada santri dan kaum NU untuk memilihnya sebagai perwakilan NU.
“NU akan berjuang habis habisan untuk memenangkan Pak Jokowi dengan calon wakil presiden dari NU, yakin akan menang calon. Karena itulah, NU di mana-mana dukung calon presiden yang ada kader NU-nya,” pungkasnya. (DETIK.com/ROS/DIK)