BANGKALAN, koranmadura.com – Ketersediaan beberapa jenis pupuk di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada 2022 mengalami peningkatan dari pada 2021. Diketahui, ada 6 jenis pupuk yang digunakan oleh petani untuk bercocok tanam.
Hal itu, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura, dan Perkebunan (Dispertahorbun) Bangkalan. Di antara 6 jenis pupuk tersebut yaitu urea sebanyak 20.007 ton pada 2021. Sementara pada 2022 bertambah menjadi 22.324 ton.
Selanjutnya, pupuk jenis NPK pada tahun 2021 kemarin tercatat sekitar 5.597 ton meningkat menjadi 13.373 ton di 2022. Pupuk SP36 pada 2021 tersedia 633 ton, sedangkan pada 2022 naik drastis sebanyak 2.671 ton.
Sementara pupuk jenis ZA menurun, dari 1.232 ton pada 2021 menjadi 613 ton di 2022. POG bertambah banyak, dari 892 ton bertambah menjadi 10.732 ton. Sementara POC dari 1020 liter, pada 2022 tersedia sebanyak 18.802 liter.
Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan Lahan, Dispertahorbun Bangkalan, Ismail menyampaikan, peningkatan beberapa jenis pupuk tersebut sejak berlakunya kartu tani pada 2021. Cara perhitungan kebutuhan pupuk berdasarkan luas lahan.
“Kita data setiap petani di Bangkalan dan dimasukkan ke e-RDKK, punya luas lahan sawah berapa yang bisa ditanami,” kata dia, Kamis 27 Januari 2022.
Kata dia, tercatat sebanyak 70.000 hektare luas lahan yang bisa dibuat produksi padi. Puluhan ribu hektare tersebut tersebar di 18 kecamatan di Kota Dzikir dan Shalawat. Diharapkan, dengan tersedianya pupuk bisa memenuhi kebutuhan para petani.
“Semoga ketersediaan pupuk di Bangkalan tidak langka,” pungkasnya.
Kebutuhan pupuk tersebut masih belum bisa digunakan oleh petani. Sebab, kata Ismail, saat ini masih menunggu persetujuan Bupati Bangkalan. Setelah itu, baru diajukan ke Pemerintah Pusat, melalui Pemerintah Provinsi Jawa timur.
“Tapi angka kebutuhan sudah pasti, tinggal menunggu tanda tangan bupati saja,” katanya. (MAHMUD/DIK)