JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPR RI Puan Maharani meninjau pabrik dan gudang PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang pada Jumat 3 Maret 2023. Ia mengecek mulai dari proses produksi hingga distribusi di anak perusahaan PT Pupuk Indonesia itu.
Dalam kunjungan tersebut, Puan Maharani yang datang bersama anggota Komisi IV DPR Riezky Aprilia dari Dapil Sumatera Selatan I disambut disambut oleh Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh.
Hadir pula sejumlah tokoh daerah di Sumsel, yakni Wakil Ketua DPRD Sumsel Giri Ramanda Nazaputra Kiemas, Anggota DPRD Sumsel Zulfikri Kadir, Bupati Banyuasin Askolani, Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Heri Amalindo, Wakil Bupati Empat Lawang Yulius Maulana, Wakil Walikota Prabumulih Abdiyansyah Fikri, dan Sekda Kota Palembang Ratu Dewa.
“Presiden Sukarno memang sangat perhatian kepada kedaulatan pangan bangsa Indonesia. Karena bagi beliau, pangan merupakan urusan mati hidupnya suatu bangsa,” kata Puan Maharani.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu lalu meninjau pusat kendali produksi Pusri. Puan mengecek bagaimana pupuk di produksi di mana sistem di PT Pusri Palembang sudah terkomputerisasi.
Sambil mengecek, Puan Maharani sesekali berbincang dengan para pekerja. Setelahnya, ia melanjutkan pengecekan di gudang produksi Pusri untuk melihat stok pupuk yang siap didistribusikan.
Puan Maharani juga sempat berdialog dengan salah satu staf gudang bernama Nining Sunarsih. “Kamu betah bekerja di sini?” tanya Puan. “Betah bu,” jawab Nining.
Seusai dari gudang produksi pupuk, Puan Maharani kemudian meninjau dermaga PT Pusri. Dermaga ini merupakan tempat pengapalan untuk distribusi pupuk ke seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Dirut PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengeluhkan pendangkalan Sungai Musi yang mengganggu distribusi pengangkutan muatan pupuk. “Dulu kapal kami bisa angkut 20 ribu ton, sekarang hanya 6 ribu ton karena pendangkalan,” kata Wahyudi.
Mendengar itu, Puan berjanji akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat mengenai hal ini. “Karena anggaran pengerukan sungai ada di Pemerinrah Pusat,” ungkapnya.
Puan kemudian menyinggung soal kelangkaan pupuk yang masih kerap menjadi permasalahan saat ini. “Tadi saya lihat gudang pupuk, stok banyak. Tapi kenapa pupuk langka? Kenapa petani banyak mengeluhkan sulitnya pupuk subsidi? Jika pupuknya tidak beres, baik dari segi jumlah maupun kualitas, maka produktivitas pertanian akan terpengaruh,” ungkap mantan Menko PMK itu.
Cucu Bung Karno ini menyebut, PT Pusri ada pada bagian tata kelola pangan. Oleh karenanya, kata Puan, PT Pusri tidak boleh abai dengan isu yang sedang ramai tersebut. “Sehingga semua yang ada di mata rantai pangan harus bergotongroyong, tidak bisa bekerja sendiri-sendiri,” tegasnya.
Puan pun mengimbau agar PT Pusri peka terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat. PT Pusri juga diharapkan terus melanjutkan perjuangan Presiden Sukarno dalam hal kedaulatan pangan.
“Jadi saya minta agar PT Pusri menjaga cita-cita Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia, untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia, untuk kesejahteraan rakyat,” tutup Puan. (Sander)