JAKARTA, Koranmadura.com – Taipan yang juga Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo atau yang akrab disapa Hary Tanoe, menyangkal kunjungannya ke Istana Kepresiden pada Rabu 26 April 2023 untuk membahas politik dan bisnis dengan Presiden Jokowi.
Sebaliknya, pertemuan Hary Tanoesoedibjo dengan Presiden Jokowi hanya silaturahmi setelah lebaran. Sebab, Presiden Jokowi tidak menggelar open house pada Idulfitri 2023 ini. Dan, Hary Tanoe juga tidak datang ke Solo untuk silaturahmi dengan Presiden Jokowi dan keluarga.
Hary Tanoe, sapaannya, tiba di Istana Kepresiden pada pukul 09.15 WIB Rabu 26 April 2023. Kemudian, dia keluar dari Istana pukul 10.42. Artinya, keduanya bertemu selama hampir satu setengah jam.
Sesuai bertemu Presiden Jokowi, kepada wartawan, Hari Tanoe berujar, “Pertemuannya terkait silaturahmi. Jadi saya menghadap beliau (Presiden) setelah lebaran. Karena waktu (Jokowi) di Solo kan tidak ada open house.”
Dia meneruskan, “Enggak, enteng-enteng saja. Suasana masih libur jadi enggak mau berat-berat. Enggak ada enggak ada. Enggak ada bisnis enggak ada politik, silaturahmi.”
Partai Perindo yang didirikan Hary Tanoe adalah salah satu partai non parlemen pendukung Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu. Sementara untuk Pilpres 2024 nanti, Partai Perindo belum mengambil keputusan.
Namun, sulit dielak bahwa kunjungan Hary Tanoe ini terkait dengan pengumuman Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) PDI Perjuangan yang diumumkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pada Jumat 21 April 2023 lalu. Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi yang juga kader PDI Perjuangan hadir bersama Ganjar Pranowo, Ketua DPR Puan Maharani, Megawati Soekarnoputri, dan Prananda Prabowo. (Sander)