PROBOLINGGO – Pemkot Probolinggo mengusulkan tujuh program prioritas pembangunan kepada Pemprov. Hal itu disampaikan Kepala Bappeda Kota Probolinggo, Imanto, ketika mengikuti Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Timur, Rabu (15/4).
Menurutnya, setelah melalui proses yang cukup melelahkan mulai dari Pra Musrenbang, Musrenbang Kelurahan, Kecamatan, Kota, hingga Musrenbang tingkat Bakorwil di Malang.
Ketujuh usulan yang di bawa Kota Probolinggo ketingkat Provinsi Jatim, diantaranya konservasi pengendalian kerusakan sumber mata air, peningkatan fungsi saluran irigasi, tersedianya hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah, peningkatan kualitas sarana dan prasarana pemukiman.
“Lokasi peningkatan fungsi saluran irigasi berada di Kelurahan Jrebeng Wetan, Kanigaran, Kedung Asem, Curahgrinting, Kedunggaleng, dan Mayangan. Sedangkan tersedianya hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah di lima Kecamatan. Yakni, Kecamatan Kademangan, Kedopok, Wonoasih, Kanigaran dan Mayangan,”tandas Imanto.
Usulan lainnya, kata Imanto, mengenai review Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan pengaturan zonasi di lima kecamatan, penyediaan rencana tata ruang, dan peningkatan sarana pengendalian pencemaran lingkungan.
“Dengan dibawanya banyak usulan prioritas ke Provinsi, diharapkan bisa terealisasi lima puluh persen. Karena melihat anggaran Provinsi untuk mendanai tiga puluh delapan kabupaten/kota tidak mungkin terealisasi semua,”katanya.
Nantinya jika ada usulan yang belum terealisasi, lanjut dia, juga tetap akan di usulkan dalam musrenbang nasional.
“Adanya musrenbang Provinsi ini, diharapkan Provinsi bisa mengakomodir kebutuhan yang diharapkan daerah. Karena untuk membangun daerah perlu support dari pusat,“imbuh Imanto.
Imanto menambahkan, musrenbang ini sangat penting dalam mengajukan berbagai usulan pembangunan yang akan dilaksanakan di Kota Probolinggo, terutama yang bersumber dari APBD Propinsi 2016.
Tak hanya itu, apa yang disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang memimpin Musrenbang dan RKPD 2016, untuk memperteguh Jatim siap dalam memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Akhir 2015. Musrenbang ini mempertegas bahwa Jatim siap dan optimis dapat bertarung pada pasar bebas Asean.
“MEA membuka koridor baru yang harus dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Jatim. Selain menjadi basis perdagangan, industri, investasi dan tenaga kerja ahli, Jatim juga terus membangun regulasi yang bisa memihak kepada kepentingan masyarakat,”paparnya.
(M. HISBULLAH HUDA)