JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan terpancing dengan serangan balik Partai Keadilan Sejahtera (PKS), termasuk rencana partai pimpinan Anis Matta itu melaporkan pimpinan KPK ke Komite Etik. Sebaliknya, lembaga antirasuah ini terus focus bekerja memberantas korupsi. “Soal oknum-oknum PKS di DPR melakukan ‘serangan balik’, biarkan saja. Tidak akan ngaruh sedikit pun,” kata Wakil Ketua KPK, Busyro Muqodas di Jakarta, Kamis (6/6).
Seperti diketahui, Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah berencana mengadukan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ke Komite Etik. Fahri menuding Bambang telah menghina marwah DPR dalam sebuah rapat bersama Timwas Century DPR RI.
Rencana pengaduan Komisioner KPK tersebut bukan yang pertama. Sebelumnya, PKS juga telah melapokan Johan Budi SP ke Mabes Polri. Laporan terkait dengan upaya KPK menyita lima mobil di kantor DPP PKS menyangkut kasus suap dan pencucian uang kuota impor daging mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, beberapa waktu lalu.
Busyro mengaku, , serangan balik tersebut tak menghambat pemberantasan korupsi. Sebab, KPK tetap fokus menuntaskan tiap perkara korupsi. “Kami akan usut dan kembangkan (setiap kasus) untuk memburu siapapun penjarah uang rakyat,” imbuh dia.
Sebaliknya, Busyro mengimbau semua pihak untuk makin mengawasi praktek-praktek korupsi yang dilakukan pejabat. Sebab, tindak pidana korupsi makin menjalar di semua lini. “Seharusnya (mereka) menangis melihat rakyat terus dimiskinkan selama ini,” tegas dia.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto enggan berpikir negatif terhadap ‘serangan-serangan’ yang dilakukan PKS. “Saya tak mau bersyahwasangka. Saya menghimbau siapapun untuk tidak memutarbalikan fakta, apalagi melakukan fabrikasi fitnah,” kata dia,
Bambang menyebut dirinya dan komisioner serta pegawai KPK lainnya lebih baik fokus menyelesaikan pemberantasan korupsi. Sebab, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan KPK termasuk mengantisipasi serangan koruptor. “Ada begitu banyak masalah besar dan mendasar yang harus menjadi perhatian bangsa ini. KPK sebaiknya fokus terhadap soal itu,” jelas dia.
Bambang mengaku KPK saat ini harus siap menghadapi semua hambatan, bahkan yang sifatnya konstitusional. “KPK harus ikhlas bila diperlakukan sesuai perundangan berlaku,” imbuh dia.
Karena itu, , Bambang tak mau berburuk sangka dan berserah diri kepada Tuhan untuk menyelesaikan setiap masalah yang merintanginya. “Percayalah, tidak gunanya (berburuk sangka dan fitnah) bagi kemaslahatan umat. Hanya kepada “Zat Yg Maha Dahsyat” saja, kami berserah diri,” tutup dia.
Seperti diketahui, anggota timwas dari PKS Fahri Hamzah berang dengan pernyataan Bambang Widjojanto dalam rapat timwas, Rabu kemarin. Lantaran, dalam rapat itu, Bambang berujar: “Kami dari awal punya tekad untuk selesaikan kasus ini. Kami gunakan strategi penyelidikan yang kami miliki, jadi janganlah pakai kata-kata yang hiperbol. Ini hanya orang-orang yang pahamlah, yang satu frekuensi dengan kami.”
Perkataan itu akhirnya membuat tiga anggota Timwas Century yakni Fahri, Andi Rachmat, dan Indra keluar dari rapat. Mereka menilai Bambang menghina marwah DPR. “Saya tidak bisa terima pernyataan itu. Boleh Anda memojokkan kami, tapi anggota DPR meski bermoral buruk, tapi dia diangkat rakyat, jadi anggota DPR itu mulia. Dan kami punya fungsi pengawasan tertinggi, sulit kalau KPK tak mau diawasi,” tegas Fahri saat hendak keluar ruang rapat.
Fahri pun berencana mengadukan Bambang ke Komite Etik. Rencana pengaduan Bambang bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, PKS juga telah melapokan Johan Budi SP ke Mabes Polri. Laporan terkait dengan upaya KPK menyita lima mobil di kantor DPP PKS menyangkut kasus suap dan pencucian uang kuota impor daging mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, beberapa waktu lalu. (gam/abd/cea)