SURABAYA- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur mengancam akan menggalang aksi demonstrasi besar-besaran, jika Pemerintah bersikeras menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, kenaikkan harga BBM ini memukul daya beli masyarakat karena harga kebutuhan pokok pun terimbas naik pula. Hal itu dikatakan Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Sirmadji Tjondropragolo saat membuka rapat kordinasi cabang (Rakorcab) DPC PDI-Perjuangan Gresik, Jawa Timur, Minggu (16/6). ”Jangan mau ditipu oleh Pemerintah, Kenaikkan BBM bersubsidi ini justru akan menambah penderitaan rakyat. Kita akan demo besar-besaran kalau pemerintah ngotot,” seru Sirmadji dihadapan ratusan peserta Rakorcab.
Menurut Sirmadji, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang digadang-gadang pemerintah bakal mampu merendam gejolak perekonomian masyarakat Indonesia tidak ada manfaatnya. Justru, BLSM ini hanyalah kamuflase semata. Karena faktanya, BLSM ini hanyalah program politik pencitraan pemerintah. ”Mana mungkin dengan diberikan BLSM akan mampu meredam gejolak perekonomian masyarakat khususnya di Jawa Timur, apalagi BLSM nya hanya 5 bulan, habis 5 bulan nya masyarakat makin susah dan makin parah, angka kemiskinan bukan semakin menurun, sebaliknya makin menaik akibat kearogansian pemerintah dalam mengambil keputusan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi,”ungkap Sirmadji.
Rencananya Pemerintah akan memberikan BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. BLSM rencananya diberikan kepada 15 juta rumah tangga sasaran selama empat bulan dengan besaran Rp 150.000 per bulan. Total anggaran yang dikucurkan untuk BLSM ini sekitar Rp 9,3 triliun.
Dalam Rakorcab yang digelar di Kota Pudak itu, Sirmadji juga melakukan sosialisasi pencalonan Bambang DH- Said Abdulah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Periode 2014-2019. Pemilihan Gubernur Jawa Timur akan dilaksanakan 29 Agustus 2013 mendatang.
Terhadap para kadernya di wilayah Kabupaten Gresik, Sirmadji berharap agar segala perbedaan pendapat ditubuh partai harus diakhiri. Dengan demikian, partai akan solid dalam mengawal Bambang-Said di pilgub Jawa Timur. “Saya minta kepada kaderbaik yang berada di anak ranting, ranting maupun cabang, jangan gontok-gontokan lagi. Mari kita bersatu padu mendukung pasangan Bambang-Said,” pinta dia.
Sirmadji meminta agar para kader Banteng Moncong Putih membangun komunikasi dan mempererat persatuan untuk memenangkan Bambang-Said sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. ”Sudah saatnya Bambang-Said memimpin Jawa Timur, marilah kita bersama-sama membangun persatuan dan menjalin komunikasi untuk memenangkan Bambang-Said sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim,”seru Sirmadji.
Senada dengan Sirmadji, Calon Gubernur Jawa Timur, Bambang Dwi Hartono atau akrab dipanggil Bambang DH, menolak dengan tegas kenaikan BBM ini. Jika pemerintah tetap ngotot akan menaikkan harga BBM bersubsidi maka Bambang akan memimpin langsung gerakan tolak kenaikan BBM. ”Saya akan kembali menggerakan massa turun ke jalan jika pemerintah mempertahankan ego untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, dan dulu hal itu pernah saya lakukan sampai pemerintah batal menaikkan harga BBM bersubsidi,”ungkap dia dihadapan kader DPC PDI-P Gresik.
Gegabah
Hal senada juga dilontarkan, Calon Wakil Gubernur Jatim, Said Abdulah. Dihadapan peserta Rakorcab, Anggota Komisi VIII DPR RI itu mengaku akan melakukan penolakan atas kebijakan Pemerintah yang dianggap terlalu gegabah dalam menaikkan harga BBM bersubsidi.” Hari ini, saya akan mengikuti Paripurna, dan tentu saya akan menyampaikan penolakan atas kenaikan BBM bersubsidi ini,”ungkap Said.
Menurut Said, skema kompensasi melalui BLSM ini hanya akan membuat masyarakat ketergantungan. “BLSM ini hanya sekadar balsam bagi masyarakat yang justru akan menimbulkan ketergantungan,” kata dia
Sejumlah kalangan memprotes kenaikan BBM yang dibarengi dengan BLSM sebagai kompensasi rakyat miskin Indonesia. “BLSM merupakan sogokan ekonomi yang akan dilakukan oleh SBY. Tujuan bantuan tersebut, kata pemerintah, untuk menolong rakyat dengan mengalihkan subsidi BBM kepada rakyat miskin merupakan kebohongan besar, karena kenaikan harga BBM berlansung permanen sepanjang tahun. Sedangkan BLSM hanya berlangsung tak lebih dari tiga bulan,” kata aktivis Petisi 28, Haris Rusly di Taman Ismail Marzukii (TIM), Cikini, Jakarta, Minggu (16/6).
Haris melanjutkan bantuan BLSM tersebut, semata-mata untuk menolong politik dan ekonomi dari SBY agar tetap berkuasa. “BLSM sebuah sogokan politik untuk menyelamatkan partai berkuasa, dimana partai ini sedang sekarat terlilit sejumlah kasus korupsi,” ujarnya. (gam/kas)