SUMENEP- Menyusul keluhan warga dan pengunjung bahwa di beberapa objek wisata di Kabupaten Sumenep seperti Pantai Lombang, Slopeng, Badur, dan wisata lain terkesan kelihatan becek dan tak terawat. Termasuk fasiltas-fasilitas pengunjung sudah mulai rusak.
Pantai lombang misalnya, hampir 100 persen fasilitas pengujung seperti tempat duduk, bersantai dan bermain sudah mengalami kerusakan yang cukup parah, sehingga perlu diperbaiki sesegera mungkin agar kembali menarik bagi pengunjung.
Hal serupa juga terjadi di wisata Pantai Slopeng. Beberapa waktu kemarin juga dikeluhkan oleh pengunjung. Menurut beberapa pengunjung, fasilitas Slopeng perlu ada penambahan tempat duduk, tempat bermain dan hiburan, sebab ketika pengunjung membludak, ada banyak pengunjung tidak kebagian jatah tempat duduk, sehingga harus membawa alas sendiri.
Menanggapi hal tersebut, Raisul Kawim, Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sumenep mengatakan bahwa pihaknya memang punya program pemeliharaan dan perbaikan fasilitas terhadap semua objek wisata. Sebab, fasilitas dengan didukung fasilitas yang bagus merupakan harga mati bagi wisata, sehingga dapat mengundang para wisatawan bertandang ke wisata di Sumenep. “Namun, anggaran untuk perbaikan objek wisata kecil, sehingga perbaikan dan penambahan fasilitas itu skala prioritas,” katanya, Selasa (9/7).
Kawim secara tegas menjelaskan bahwa cepat rusaknya fasilitas tersebut memang salah satunya karena anggaran untuk perbaikan itu sangat kecil, yaitu hanya Rp. 25 juta untuk total perbaikan. “Dan saya berharap kepada Dewan agar pada tahun 2014, anggarannya ditambah, atau di PAK kita ada tambahan lah. Karena tidak menutup kemungkinan wisatawan, baik manca negara maupun lokal merasa kurang berminat ketika fasilitas wisata kita mengalami kerusakan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sumenep Moh Subaidi mengatakan bahwa soal anggaran itu Komisi D pasti menunggu pengajuan anggaran dari dinas terkait. “Karena anggaran itu bertambah atau berkurang, itu tergantung kepada pengajuan dinas terkait,” katanya saat Koran Madura Konfirmasi.
Beberapa akhir ini memang menurut Moh Subaidi, objek wisata Sumenep itu dikeluhkan oleh para pengunjung dan warga setempat lantaran terkesan kurang terawat. “Sehingga tidak menutup kemungkinan para wisatawan enggan untuk bertandang ke beberapa objek wisata kita,” katanya
Bagi kita, lanjut Subaidi, berapapun anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan wisata tersebut selama demi peningkatan PAD, maka menurut Subaidi tidak menjadi masalah. “Saya pikir soal anggaran tidak jadi masalah, yang penting itu semua untuk peningkatan PAD, termasuk juga kenyamanan pengunjung saat bertandang ke beberapa objek wisata kita, baik Lombang, Slopeng maupun wisata lainnya,” jelasnya. (sym)