
PROBOLINGGO – Ujian Sekolah Menengah Pertama atau sederajat akan digelar pertengahan Mei mendatang. Namun untuk SMP di wilayah Kabupaten Probolinggo dipastikan tidak ada satupun sekolah setingkat tersebut yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN) secara online. Karena dinilai sekolah yang ditunjuk belum siap mengikutinya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo, mengatakan pihaknya sudah memastikan UN SMP tidak ada yang menggunakan sistem Computerize Best Test (CBT) atau ujian sexara onlinem
“Jadi mereka akan menempuh UN secara Paper Best Test (PBT) atau dengan ujian kertas,” terangnya, kepada wartawan, Rabu (22/4).
Menurutnya, sebelum pelaksaan UN jauh-jauh hari, Kementrian Pendidikan sudah menawarkan kepada pihaknya terkait UN online untuk SMP. Namun setelah diterima tentang tawaran tersebut, pihak sekolah yang ditunjuk oleh dinas menyatakan belum siap menggelarnya. Untuk sekolah yang ditunjuk yakni SMP 1 Kraksaan.
“Mereka mengaku tidak siap karena terkendala dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan termasuk ketersedian komputer dan ruangan gedung,”tandas Tutug Edi Utomo.
Untuk tahun ini, kata Tutug Edi Utomo, sekolah SMP sederajat akan menggelar UN sebanyak 16.454 siswa yang terbagi dalam 246 lembaga se Kabupaten Probolinggo. Baik dibawah naungan dinas maupun Kementerian Agama.
Bahkan data tersebut juga ditambahkan dengan jumlah peserta ujian Paket B sebanyak 885 peserta dari total 56 lembaga penyelenggara.
“Semua peserta UN tahun ini untuk SMP sederajat dipastikan akan mengikuti UN seperti tahun-tahun sebelumnya yakni menggunakan ujian dengan kertas,”paparnya.
(MAHFUD HIDAYATULLAH)