
PROBOLINGGO, koranmadura.com – Komisi C DPRD Kota Probolinggo melakukan inspeksi mendadak (Sidak) proyek peningkatan jalan Raden Wijaya, Kelurahan Wiroborang, Kota Probolinggo. Sidak dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana progres pekerjaan proyek yang telah dilakukan pihak rekanan.
“Kami ingin mengetahui kualitas proyek yang dikerjakan para rekanan, dan sudah berapa persen pekerjaan itu rampung dikerjakan dan apa kendala yang dihadapi. Hasil dilapangan terdapat kontur tanah yang labil dan ketika digali muncul sumber air,”ujar Ketua Komisi C, Agus Riyanto, disela-sela sidak bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Probolinggo, Jum’at (21/8) kemarin.
Ia mengatakan, pihaknya akan tetap mengawal agar pengerjaan proyek peningkatan jalan ini agar pelaksana bisa memenuhi seluruh tanggungjawab yang sudah disepakati sesuai ketetntuan.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga mengingatkan, pelaksanaan proyek fisik tahun 2104 menjadi salah satu catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Bahkan menjadi salah satu penyebab mendaptkan predikat opini wajar dengan pengecualian yang diterima Pemkot Probolinggo.
“Komisi C tidak ingin tahun ini mendapatkan penilaian yang sama. Kami ingin maraih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),”tandas Agus Riyanto.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Probolinggo, Nurkhamdani, mengatakan rencana pembangunan peningkatan jalan Raden Wijaya dipastikan berubah. Sesuai dokumen perencanaan, dilokasi pembangunan jalan kondisi kontur tanah labil. Sehingga ketika digali dengan kedalaman tiga puluh lima centimeter muncul sumber air.
“Karena kondisi kontur tanah labil, dokumen perencanaan akan diubah. Jadi belum ditentukan panjangnya,”katanya.
Mantan Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat (Penmas) ini menjelaskan, bila proyek dilanjutkan dengan kedalaman sembilan puluh centimeter, maka ketebalan jalan akan bertambah. Sehingga material yang dibutuhkan akan lebih banyak, dan diprediksi peningkatan jalan panjangnya bisa berkurang dengan dokumen perencanaan.
“Saat proses konteks jalan Raden Wijaya dilaksanakan dan pelaksana mulai bekerja, ternyata kondisi kontur tanah labil. Karena itu perlu perubahan perencanaan. Ada dua kemungkinan, bisa bertambah atau susut,”tandas Nurkhamdani.
Nurkhmadani berjanji akan mengundang pelaksana, konsultan perencana, dan konsultan pengawas untuk mengevaluasi proyek peningkatan jalan Raden Wijaya Rp. 900 juta lebih tersebut. “Dinas PU memastikan perubahan itu tidak akan berpengaruh pada jadwal pelaksanaan proyek,”ucapnya.
Pelaksana Proyek, Hadi (50) menuturkan kondisi kontur tanah labil terjadi dilokasi pengerjaan proyek peningkatan jalan sepanjang empat puluh satu meter.
”Saat digali dengan kedalam lima puluh lima centimeter ada yang langsung keluar sumber air. Meski ada kendala, kami jamin proyek akan selesai tepat waktu,”paparnya.
(M. HISBULLAH HUDA)